Bareksa.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menargetkan segmen bisnis nikel dan emas melesat pada 2023. Target itu seiring upaya perseroan melakukan optimalisasi produksi dan penjualan, serta implementasi kebijakan pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.
Antam menargetkan volume produksi dan penjualan nikel pada 2023 meroket 12% dari 2022. “Kami menargetkan volume produksi dan penjualan 2023 masing-masing 27.201 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik 12% dari produksi dan penjualan unaudited feronikel tahun 2022 masing-masing 24.334 TNi dan 24.210 TNi,” ungkap Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang (ANTM) Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangannya (15/2/2023).
Menurut Syarif target produksi dan penjualan feronikel 2023 itu turut memperhitungkan tingkat utilisasi dan kesetabilan operasi pabrik feronikel Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara, serta kontribusi produksi pabrik di Halmahera Timur, Maluku Utara yang akan beroperasi pada semester II 2023.
Untuk segmen logam mulia, perusahaan menargetkan produksi emas tahun 2023 yang berasal dari tambang emas Pongkor sebanyak 1.167 kilogram, naik 28% dari target produksi 2022 yang sebesar 911 kilogram. Sedangkan penjualan emas pada 2023 ditargetkan mencapai 31.176 kilogram, naik 11% dari target penjualan emas tahun 2022 yang sebesar 28.011 kilogram.
Menurut Syarif target penjualan emas itu seiring dengan outlook pertumbuhan tingkat permintaan emas di dalam negeri. Pada 2022, Antam mencatatkan total volume produksi unaudited emas 1.268 kilogram. Sementara itu volume penjualan unaudited emas Antam pada 2022 mencapai 34.967 kilogram, tumbuh 19% dari 2021 yang sebesar 29.385 kilogram.
Sepanjang tahun berjalan (YTD) hingga 16 Februrai 2023, atau sekitar 1,5 bulan terakhir saham ANTM naik 6,3% ditutup di Rp2.110 per saham.
Sumber : Yahoo Finance
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Mempertimbangkan positifnya realisasi kinerja 2022 dan target bisnis Antam di 2023, kira-kira reksadana mana saja yang mengoleksi saham ANTM?
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet (lembar fakta reksadana) per Januari 2023, tercatat ada 10 reksadana di Bareksa yang mengoleksi saham ANTM dalam portofolionya.
Reksadana | Dana Kelolaan (Rp miliar) | % terhadap portofolio | Imbal hasil 1 bulan (%) |
102,78 | 5,6 | 1,77 | |
132,26 | 5,3 | 1,23 | |
262,34 | 3,96 | 2,44 | |
96,51 | n/a | 3,82 | |
253,21 | n/a | 1,49 | |
91,12 | 4 | 2,04 | |
69,04 | 5,5 | 4,07 | |
149,71 | 4 | 3,88 | |
46,86 | 6 | 1,57 | |
165,42 | n/a | 1,23 |
Sumber : fund fact sheet Januari 2023 diolah Bareksa, imbal hasil per 16 Februari 2023
Dari hasil penelusuran Bareksa, dari 10 reksadana tersebut, cuan tertinggi berhasil dicatatkan Prospera BUMN Growth Fund dengan imbal hasil 4,07% sebulan terakhir (per 16 Februari 2023). Kemudian disusul Prospera Saham SMC dan Manulife Saham SMC Plus dengan cuan masing-masing 3,88% dan 3,82%.
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Adapun secara persentase terhadap total portofolio, tertinggi dicatatkan Simas Syariah Unggulan, di mana 6% dari total portofolionya adalah saham ANTM. Dengan dana kelolaan per Januari 2023 senilai Rp46,86 miliar, maka nilai portofolio reksadana ini sekitar Rp2,81 miliar ada di saham ANTM.
Kemudian, Reksadana Bahana Primavera Plus yang membukukan dana kelolaan Rp102,78 miliar pada Januari 2023, sebanyak 5,6% atau sekitar Rp5,75 miliar diinvestasikan di saham ANTM.
Prospera BUMN Growth Fund mengalokasikan 5,5% dari total portofolionya di saham ANTM. Pada Januari 2023, reksadana ini mencatatkan dana kelolaan Rp69,04 miliar. Dengan begitu, nilai saham ANTM yang ada dalam portofolio reksadana ini sekitar Rp3,5 miliar.
Namun secara nominal, reksadana yang memiliki saham ANTM dengan nilai terbesar ialah Batavia Dana Saham Syariah yang mengalokasikan 5,3% dari total portofolionya. Dana kelolaan reksadana ini per Januari 2023 senilai Rp132,26 miliar. Dengan begitu, sekitar Rp7 miliar dari total portofolio reksadana ini berinvestasi di saham ANTM.
Mempertimbangkan positifnya kinerja Antam di 2022 dan target 2023 yang moncer, maka tidak menutup kemungkinan prospek saham ANTM juga akan mencorong tahun ini.
Hal ini karena prospek nikel dinilai cerah seiring kebutuhan industri baterai mobil listrik dan prospek logam mulia, yakni emas juga masih bersinar tahun ini. Kondisi ini tentu bisa berdampak positif terhadap reksadana-reksadana yang memiliki saham ANTM dalam portofolionya.
Siap berinvetasi di reksadana yang memiliki saham ANTM dalam portofolionya?
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Eka Sarah Nurfazriah/Romainah/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.