Bareksa.com - Sepanjang pekan lalu yang merupakan pekan keempat Mei 2022, pergerakan pasar saham yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi wajar dengan rentang 6.800 - 7.000. Pada periode perdagangan 23 - 27 Mei 2022, IHSG mengakumulasi kenaikan 1,56 persen ke level 7.026,26.
Menurut analisis Bareksa, investor masih cukup optimistis karena isu global yang belum ada perubahan signifikan serta kondisi dalam negeri yang semakin membaik.
Stabilnya pasar saham dan obligasi pekan ini turut menopang kinerja Robo Advisor Bareksa. Efeknya, kinerja profil risiko sangat agresif hampir melampaui indeks acuan (benchmark), dari pekan sebelumnya masih cukup tertinggal.
Hal ini karena produk default reksadana saham maupun obligasi di Robo Advisor Bareksa menunjukkan perbaikan kinerja, seiring dengan pemulihan ekonomi yang mendorong kinerja saham dan obligasi.
Sentimen positif datang dari Bank Indonesia yang merilis tingkat suku bunga acuan bertahan di level 3,5 persen. Selain itu, penerimaan pajak juga lebih tinggi pada April 2022 mencapai Rp567,7 triliun, atau melonjak 51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca juga : Pasar Saham Amblas 8,72 Persen Sepekan, Robo Advisor Bareksa Terapkan Strategi Ini
Berikut penjelasan kinerja Robo Advisor Bareksa dengan garis portofolio menggambarkan simulasi portofolio smart investor, menggunakan kombinasi alokasi portofolio dengan produk default Robo Advisor Bareksa pada tiga kelas aset untuk periode sejak Robo diluncurkan pada 24 Mei 2021 hingga 25 Mei 2022.
Garis benchmark terdiri dari Indeks LQ45, Bareksa Fixed Income Fund Index dan Bareksa Money Market Fund Index.
Jenis Profil Risiko :
1. Risk Averse = Investor Siaga
2. Conservative = Investor Selektif
3. Moderat = Investor Taktis
4. Aggressive = Investor Strategis
5. Very Aggressive = Investor Visioner
Return (imbal hasil) untuk profil risko Risk Averse : 3,92 persen
Return Benchmark : 3,66 persen
Spread Return : 0,27 persen
Return profil risiko Conservative : 4,77 persen
Return Benchmark : 3,49 persen
Spread Return : 1,28 persen
Return profil risiko Moderat : 4,65 persen
Return Benchmark : 5,94 persen
Spread Return : -1,28 persen
Return profil risiko Aggressive : 7,24 persen
Return Benchmark : 7,76 persen
Spread Return : -0,52 persen
Return profil risiko Very Aggressive : 9,38 persen
Return Benchmark : 9,41 persen
Spread Return : -0,03 persen
Baca : Suku Bunga Dolar AS akan Naik Lebih Agresif, Begini Strategi Robo Advisor Bareksa
Robo Advisor Bareksa adalah robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi sebagai penasihat investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.
Robo advisor adalah konsultan finansial yang memberikan saran investasi digital dan mengelola portofolio investasi investor dengan menggunakan algoritma khusus yang dibangun dengan teknologi terdepan. Robo advisor juga merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan dalam dunia investasi terutama di Amerika Serikat. Namun kini Bareksa telah menghadirkan robo advisor pertama yang berlisensi OJK.
Keunggulan robo advisor yang dikembangkan Bareksa, ialah fitur ini menyediakan layanan perencanaan investasi otomatis, didukung oleh algoritma teori portofolio modern dan juga pengawasan manusia. Dengan pengawasan manusia inilah membuat Robo Advisor Bareksa bekerja sesuai dengan kondisi pasar terkini.
Baca : Begini Jeroan Mandiri Investa Dana Utama, Reksadana Pendapatan Tetap Pilihan Robo Advisor Bareksa
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.