Koleksi BBRI, BBCA, AMMN hingga JPFA, Cuan Reksadana Saham Sinarmas dan Ciptadana Membara

Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 15 Oktober 2024) :

​Reksadana Saham

IHSG : -2,37%

​Indeks Reksadana Saham : 0,06%
Sequis Equity Maxima : 0,99%

​​Indeks Reksadana Saham Syariah : 0,39%
BNP Paribas Pesona Syariah : 1,5%

Reksadana Campuran​

Indeks Reksadana Campuran : 0,68%
​Setiabudi Dana Campuran : 0,55%

​Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,3%
Schroder Syariah Balanced Fund : 2,35%

Reksadana Pendapatan Tetap​

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,29%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 1,02%

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,48%
Trimegah Dana Tetap Syariah : 1,04%

Reksadana Pasar Uang​

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,4%
Insight Money : 0,55%

​Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,39%
Insight Money Syariah : 0,51%

​​Reksadana Ind​eks​

​STAR Infobank 15 Kelas Utama : -1,76%
BRI Indeks Syariah : 1,82%

Investasi Reksadana di Sini

​Ringkasan Informasi Pasar​

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (15/10/2024) naik 0,89% ke level 7.626,951. Berdasarkan data ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik ke level 6,712% pada Selasa (15/10/2024) pukul 17.16 WIB.

Seiring naiknya IHSG, di super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,59% dan 1,25% dalam sehari pada 15 Oktober 2024, yaitu Simas Danamas Saham dan Cipta Andalan Ekuitas.

​​Reksadana Simas Danamas Saham yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 1,59% dalam sehari pada perdagangan 15 Oktober 2024. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Jasa Marga ( Persero) Tbk (JSMR), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Beli Reksadana di Sini

Sedangkan Reksadana Cipta Andalan Ekuitas yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 1,25% dalam sehari pada perdagangan 15 Oktober 2024. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI).

​​Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Beli Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.