Daftar Reksadana Terbaik Bareksa Barometer pada September, Cuan hingga 12% dalam 3 Bulan

Abdul Malik • 05 Sep 2024

an image
Ilustrasi investor memilih produk reksadana unggulan Bareksa Barometer dengan Barometer Point tinggi dan cuan menarik. (Shutterstock)

Kinerja mencorong reksadana indeks dalam Bareksa Barometer karena memiliki portofolio investasi mayoritas di saham perbankan yang melesat beberapa waktu terakhir

Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air sumringah dalam 3 bulan terakhir. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 10,43% dari 6.947 pada 5 Juni menjadi 7.672 pada 4 September 2024. IHSG bahkan mencatat beberapa kali rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) dan sempat menembus di atas level psikologis 7.700. Moncernya kinerja IHSG ditopang optimisme pelaku pasar atas prospek pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dalam rapat (FOMC) pada 17-18 September mendatang. 

Seiring sumringahnya IHSG, kinerja reksadana terbaik dalam daftar top 5 Bareksa Barometer periode September 2024, dengan priode penilaian Agustus ikut moncer. Produk reksadana indeks terbaik di Bareksa Barometer bahkan mencatatkan imbal hasil hingga 12% dalam 3 bulan, atau jauh melampaui kinerja IHSG. Kinerja mencorong itu karena reksadana indeks itu memiliki portofolio investasi mayoritas di saham-saham perbankan yang juga melesat beberapa waktu terakhir.

Tidak berbeda, reksadana berbasis saham lainnya yakni reksadana saham dan reksadana campuran juga mencatat kinerja moncer dalam periode 3 bulan terakhir. Kinerja reksadana saham dalam Top 5 Bareksa Barometer per September membukukan cuan hingga 9,8% dan reksadana campuran terbaik dalam daftar Top 5 Bareksa Barometer mencatatkan imbal hasil hingga 8,5% di periode yang sama. 

Beli Reksadana di Sini

Kinerja cemerlang juga dicatatkan oleh beberapa produk reksadana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara yang moncer beberapa bulan terakhir, seiring sumringahnya pasar SBN Tanah Air. Top 5 reksadana pendapatan tetap Bareksa Barometer mencatatkan cuan hingga 2,62% dalam 3 bulan terakhir. Adapun untuk reksadana pasar uang terbaik dalam daftar Top 5 Bareksa Barometer mencatatkan cuan hingga 6,05% setahun. 

Tercatat ada 9 pendatang baru dalam daftar produk reksadana terbaik Bareksa Barometer per September 2024 dibandingkan Agustus. Di antaranya Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A, Allianz Alpha Sector Rotation, BNP Paribas Infrastruktur Plus, Sucorinvest IDX30, STAR Stable Amanah Sukuk, Mandiri Investa Dana Obligasi Seri 2 Kelas A, Syailendra Pendapatan Total Return Kelas A, Sucorinvest Anak Pintar dan Sucorinvest Citra Dana Berimbang. 

Top 5 Bareksa Barometer untuk reksadana saham terbaik dan Top 5 Bareksa Barometer untuk reksadana pendapatan tetap menjadi yang terbanyak pendatang dengan masing-masing 3 new comer. Kondisi itu seiring dinamika pasar saham dan SBN Tanah Air ini, yang kembali bergairah setelah beberapa waktu lalu sempat tertekan. 

Beli Reksadana di Sini

Selangkapnya daftar reksadana terbaik Bareksa Barometer bulan September sebagai berikut: 

Top 5 Reksadana Indeks Bareksa Barometer September 2024

Reksadana Indeks

Manajer Investasi

AUM Juli 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Bulan

STAR Infobank 15 Kelas Utama

Surya Timur Alam Raya Asset Management

Rp29,37 miliar

3,5

12,3%

UOBAM Indeks Bisnis-27

UOB Asset Management Indonesia

Rp36,52 miliar

3,5

9,46%

PNM INDEKS INFOBANK15

PNM Investment Management

Rp16,5 miliar

3,5

12,03%

BNP Paribas IDX Growth30

BNP Paribas Asset Management

Rp417,18 miliar

3

8,93%

Sucorinvest IDX30

Sucorinvest Asset Management

Rp18,6

3.

8,4%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/9/2024

Beli STAR Infobank 15 di Sini

Beli BNP Paribas IDX Growth30 di Sini

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa Barometer September

Reksadana Pendapatan Tetap

Manajer Investasi

AUM Juli 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Bulan

Trimegah Dana Tetap Syariah

Trimegah Asset Management

Rp283,24 miliar

4,5

1,79%

STAR Stable Amanah Sukuk

Surya Timur Alam Raya Asset Management

Rp201,33 miliar

4

1,94%

Mandiri Investa Dana Obligasi Seri 2 Kelas A

Mandiri Manajemen Investasi

Rp361,59 miliar

4

2,62%

Syailendra Pendapatan Total Return Kelas A

Syailendra Capital

Rp450,35 miliar

4

1,53%

Allianz Fixed Income Fund 2

Allianz Global Investors Asset Management Indonesia

Rp78,77 miliar

3,5

2,4%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/9/2024

Beli Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini

Beli STAR Stable Amanah Sukuk di Sini

Beli Mandiri Investa Dana Obligasi di Sini

Top 5 Reksadana Saham Bareksa Barometer September

Reksadana Saham

Manager Investasi

AUM Juli 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Bulan

Sucorinvest Sustainability Equity Fund

Sucorinvest Asset Management

Rp16,6 miliar

5

9,83%

Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp151,61 miliar

4

7,86%

Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A

Eastspring Investments Indonesia

Rp79,29 miliar

4

8,44%

Allianz Alpha Sector Rotation

Allianz Global Investors Asset Management Indonesia

Rp214,8 miliar

3,5

8,03%

BNP Paribas Infrastruktur Plus

BNP Paribas Asset Management

Rp555,08 miliar

3,5

7,09%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/9/2024

Beli Allianz Alpha Sector di Sini

Beli BNP Paribas Infrastruktur Plus di Sini

Top 5 Reksadana Pasar Uang Bareksa Barometer September

Reksadana Pasar Uang

Manajer Investasi

AUM Juli 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Insight Money

Insight Investments Management

Rp404,69 miliar

5

6,05%

Capital Money Market Fund

Capital Asset Management

Rp860,96 miliar

5

5,94%

Mega Dana Kas

Mega Asset Management

Rp466,88 miliar

4,5

5,54%

Setiabudi Dana Pasar Uang

Setiabudi Investment Management

Rp783,42 miliar

4,5

5,32%

Shinhan Money Market Fund

Shinhan Asset Management Indonesia

Rp747,44 miliar

4,5

5,33%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/9/2024

Beli Capital Money Market Fund di Sini

Beli Shinhan Money Market di Sini

Top 5 Reksadana Campuran Bareksa Barometer September

Reksadana Campuran

Manajer Investasi

AUM Juli 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Bulan

Setiabudi Dana Campuran

Setiabudi Investment Management

Rp66,82 miliar

5

7,15%

Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp80,62 miliar

4

5,22%

Sucorinvest Anak Pintar

sucorinvest Asset Management

Rp182,3 miliar

4

8,52%

Sucorinvest Sharia Balanced Fund*

Sucorinvest Asset Management

Rp1,29 triliun

3,5

6,46%

Schroder Dana Terpadu II

Schroder Investment Management Indonesia

Rp773,49 miliar

3,5

5,16%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/9/2024, *imbal hasil Sucorinvest Sharia Balanced Fund dalam setahun

Beli Schroder Dana Terpadu II di Sini

Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?

Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.

Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.

Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer

Periode

1 tahun

9 bulan

6 bulan

3 bulan

1 bulan

Bobot

20%

20%

20%

20%

20%

Sumber : Tim Analis Bareksa​

Beli Reksadana di Sini

Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.

Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.

Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.

Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.

Beli Reksadana di Sini

Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.

Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.