Ini Rahasia Cuan Reksadana Pendatang Baru vs Produk Lama di Bareksa Barometer Sama Unggul

Abdul Malik • 10 Jul 2024

an image
Ilustrasi investor memilih produk reksadana unggulan Bareksa Barometer dengan Barometer Point tinggi dan cuan menarik. (Shutterstock)

Tercatat ada 10 reksadana pendatang baru di Bareksa Barometer pada bulan ini

Bareksa.com - Bareksa Barometer punya banyak pendatang baru untuk kinerja sepanjang Juni atau jelang awal Juli 2024 ini. Hal itu seiring dinamika pasar sepanjang bulan terakhir semester I 2024, sejalan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan yang fluktuatif. Gejolak pasar modal Tanah Air itu senada dengan pasar global, akibat rencana pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang masih ambyar.

Tercatat ada 10 reksadana pendatang baru di Bareksa Barometer pada awal Juli ini, dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah pendatang baru terbanyak di daftar top 5 reksadana pendapatan tetap unggulan dengan 3 pendatang baru. Kemudian, masing-masing 2 produk baru di daftar 5 reksadana indeks unggulan, reksadana saham unggulan dan reksadana campuran, serta 1 pendatang baru di reksadana pasar uang. 

Menariknya banyaknya jumlah pendatang baru di Bareksa Barometer kinerjanya ternyata sama unggul dengan produk lama, Kompetitifnya performa reksadana tersebut, menurut Tim Analis Bareksa, utamanya dicatatkan untuk jenis reksadana pendapatan tetap. Sebab portofolio investasinya di obligasi mempunyai kupon atau imbal hasil tinggi, seiring tren suku bunga tinggi saat ini.

Beli Reksadana di Sini

Daftar pendatang baru di reksadana pendapatan tetap unggulan bulan Juli ini yakni Insight Renewable Energy Fund, I-Hajj Syariah Fund dan Trimegah Dana Obligasi Nusantara. Setahun terakhir (per 2/7/2024), Insight Renewable membukukan cuan 7,29%, I-Hajj Syariah imbal hasilnya 6,24% dan Trimegah Dana Obligasi 3,62%. Menurut lembar fakta reksadana (fund fact sheet) per Mei 2024, portofolio investasi Insight Renewable Energy Fund mayoritas didominasi obligasi korporasi, yakni : 

- Obligasi PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII02ACN4)
- Deposito PT Bank Bukopin Syariah Tbk
- Obligasi PT Barito Pacific Tbk (BRPT03BCN2)
- Obligasi PT Bukit Makmur Mandiri Utama Tbk (BOLD01B)
- Obligasi PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industri (LPPI02BCN2)
- Obligasi PT Medco Power Indonesia (SWMEDP01BCN3)
- Obligasi PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA04BCN4)
- Obligasi PT Pulp & Paper Mills (OPPM01BCN1)
- Obligasi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (SMPIDL02B)
- Obligasi PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP04BCN1).

Adapun portofolio investasi I-Hajj Syariah Fund yakni:

- Obligasi PT Aneka Gas Industri Tbk (SIAGII02ACN5)
- Deposito PT Panin Dubai Syariah Tbk
- Obligasi PT Medco Power Indonesia (SWMEDP01BCN3)
- Obligasi PT OKI Pulp & Paper Mills (SMOPPM01ACN1)
- Obligasi PT OKI Pulp & Paper Mills (SMOPPM01BCN2)
- Obligasi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (SMPIDL01C27)
- Obligasi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (SMPIDL02B)
- Obligasi PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP04BCN1)
- Obligasi PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (SMINKP03BCN3)
- Obligasi PT Sampoerna Agro Tbk (SISGRO01BCN2)

Beli Reksadana di Sini

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pendapatan Tetap

Manajer Investasi

AUM Juni 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

Trimegah Asset Management

Rp238,15 miliar

5

4,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

Trimegah Asset Management

Rp11,4 miliar

4,5

3,62%

Capital Fixed Income Fund

Capital Asset Management

Rp1,52 triliun

4,5

7,01%

I-Hajj Syariah Fund

Insight Investments Management

Rp1,29 triliun

4,5

6,24%

Insight Renewable Energy Fund

Insight Investments Management

Rp563,9 miliar

4,5

7,29%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 2 Juli 2024

Beli Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini

Beli Trimegah Dana Obligasi Nusantara di Sini

Beli Capital Fixed Income Fund di Sini

Beli I-Hajj Syariah Fund di Sini

Dalam daftar top 5 reksadana indeks unggulan Bareksa Barometer bulan ini tercatat ada 2 pendatang baru, yakni UOBAM Indeks Bisnis-27 dan STAR Infobank 15 Kelas Utama dengan kinerja masing-masing cuan 5,01% dan 5,01% sebulan terakhir. Kinerja reksadana indeks dalam daftar unggulan mencorong beberapa waktu terakhir seiring mulai bergairahnya pasar saham Tanah Air. 

Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Indeks

Manajer Investasi

AUM Juni 2024

Barometer Point

Imbal hasil 1 Bulan

BNP Paribas IDX Growth30

BNP Paribas Asset Management

Rp425,89 miliar

3

4,27%

Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index

Trimegah Asset Management

Rp69,99 miliar

3

4,44%

UOBAM Indeks Bisnis-27

UOB Asset Management Indonesia

Rp36,1 miliar

3

4,74%

Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A

Mandiri Manajemen Investasi

Rp106,71 miliar

3

3,85

STAR Infobank 15 Kelas Utama

Surya Timur Alam Raya Asset Management

Rp28,06 miliar

3

5,01%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 2 Juli 2024​

Beli BNP Paribas IDX Growth30 di Sini

Beli Trimegah FTSE Indonesia Low Volatilty di Sini

Beli Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG di Sini

Top 5 Reksadana Saham Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Saham

Manajer Investasi

AUM Juni 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Bulan

BNP Paribas Infrastruktur Plus

BNP Paribas Asset Management

Rp560,76 miliar

4,5

3,03%

Batavia Dana Saham

Batavia Prosperindo Aset Manajemen

Rp1,95 triliun

4,5

2,06%

TRAM Consumption Plus Kelas A

Trimegah Asset Management

Rp191,22 miliar

4,5

1,46%

Sequis Equity Maxima

Sequis Aset Manajemen

Rp257,17 miliar

4

1,22%

Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp131,46 miliar3

4

2,71%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 2 Juli 2024​

Senada dengan reksadana indeks, kinerja top 5 reksadana saham unggulan Bareksa Barometer bulan ini juga mencorong untuk periode sebulan terakhir seiring mulai hijaunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meskipun setahun terakhir, kinerja sebagian reksadana tersebut merah akibat tertekan gejolak pasar. Pendatang baru daftar top 5 reksadana saham unggulan bulan ini yakni BNP Paribas Infrastruktur Plus dan Syailendra Equity Opportunity dengan cuan masing-masing 3,03% dan 2,71% sebulan terakhir.

Beli BNP Paribas Infrastruktur Plus di Sini

Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Campuran

Manajer Investasi

AUM Juni 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 bulan

Setiabudi Dana Campuran

Setiabudi Investment Management

Rp64,45 miliar

4,5

1,91%

Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp80,61 miliar

4,5

2,69%

TRAM Alpha

Trimegah Asset Management

Rp112,67 miliar

4

0,45%

Capital Balanced Growth

Capital Asset Management

Rp11,43 miliar

4

1,12%

Manulife Dana Campuran II

Manulife Aset Manajemen Indonesia

Rp123,61 miliar

4

0,97%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 2 Juli 2024

Dua pendatang baru di daftar reksadana campuran unggulan Bareksa Barometer bulan ini ialah Capital Balanced Growth dan Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A yang meraih Barometer Point masing-masing 4 dan 4,5, serta imbal hasilnya masing-masing 3,52% dan 4,43% setahun terakhir, serta masing-masing 1,12% dan 2,69% sebulan terakhir.

Beli Capital Balanced Growth di Sini

Adapun pendatang baru top 5 reksadana pasar uang unggulan Bareksa Barometer bulan ini yakni Insight Money dengan imbal hasil 5,86% setahun terakhir. Selengkapnya dalam tabel berikut:

Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pasar Uang

Manajer Investasi

AUM Juni 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Insight Money

Insight Investments Management

354,639,939,727.20

5

5,88%

Capital Money Market Fund

Capital Asset Management

837,922,500,015.77

5

5,96%

Mega Dana Kas

Mega Asset Management

376,415,339,694.87

5

5,53%

Setiabudi Dana Pasar Uang

Setiabudi Investment Management

858,773,439,202.77

4,5

5,27%

Shinhan Money Market Fund

Shinhan Asset Management Indonesia

640,422,608,581.21

4,5

5,36%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 2 Juli 2024

Beli Capital Money Market Fund di Sini

Beli Shinhan Money Market Fund di Sini

Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?

Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.

Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.

Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer

Periode

1 tahun

9 bulan

6 bulan

3 bulan

1 bulan

Bobot

20%

20%

20%

20%

20%

Sumber : Tim Analis Bareksa​

Beli Reksadana di Sini

Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.

Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.

Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.

Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.

Beli Reksadana di Sini

Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.

Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.