Bareksa.com - Reksadana saham bisa dipertimbangkan bagi Kamu yang termasuk tipe agresif dan atau memiliki rencana investasi jangka panjang. Nah, berikut ulasan mengenai produk reksadana saham dengan kelolaan terbesar pada Mei 2024 yang bisa jadi bahan pertimbangan dalam memilih produk reksadana saham.
Adapun dana kelolaan reksadana saham pada bulan lalu atau Mei 2024 tercatat Rp92,7 triliun, minus 11,50% sepanjang tahun berjalan/YTD. Dalam periode sama, unit penyertaan reksadana saham tercatat 73,8 miliar unit, -3,69% YTD.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2024
Terutama bagi Kamu yang ingin memilih produk reksadana termasuk reksadana saham, selain mempertimbangkan reputasi manajer investasi, juga bisa memilih reksadana berdasarkan kinerja dan dana kelolaan. Dana kelolaan atau asset under management (AUM), bisa jadi satu indikator kepercayaan investor untuk menaruh dana dalam produk reksadana, meski tidak selalu mencerminkan kinerja reksadana.
Top 5 Reksadana Saham Terbesar
Menurut Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2024, berikut daftar produk reksadana saham terbesar bulan lalu yang mungkin bisa jadi pertimbangan. Daftar 20 top produk reksadana saham dengan dana kelolaan terbesar pada akhir bulan lalu atau Mei 2024, masih ditempati Schroder Dana Prestasi Plus dari Schroders Indonesia.
Kemudian pada posisi kedua, diisi Sucorinvest Equity Fund dari Sucor AM. Selanjutnya pada posisi ketiga ada Ashmore Dana Ekuitas Nusantara. Sementara posisi keempat dan kelima, Ashmore Saham Sejahtera Nusantara dan Manulife Dana Saham Kelas A.
Lebih lanjut daftar top 20 produk reksadana saham dengan kelolaan terbesar pada Mei 2024, terdapat dalam tabel di bawah ini. Informasi dalam tabel menunjukkan nilai dana kelolaan dalam denominasi rupiah, meski ada sejumlah reksadana saham yang berinvestasi dalam denominasi dolar AS.
Daftar 20 Produk Reksadana Saham dengan Kelolaan Terbesar Mei 2024
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2024
Reksadana Tumbuh Tertinggi
Adapun produk reksadana saham yang mencatat pertumbuhan kelolaan tertinggi pada Mei 2024, baik sepanjang tahun berjalan/YTD, antara lain ada ada Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (14%) dan Sucorinvest Equity Fund serta Batavia Dana Saham yang masing-masing naik 10% .
Sementara secara bulanan/MOM, antara lain ada Batavia Dana Saham (9%), BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD Kelas RK1 (7%), dan Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (5%).
Seperti dilansir dari laman resmi Schroders Indonesia, reksadana saham adalah reksadana yang berinvestasi minimum 80% di saham. Reksadana saham yang termasuk dalam reksadana terbuka ini merupakan reksadana yang memberikan potensi hasil investasi lebih tinggi dibandingkan ketiga jenis reksadana lainnya (reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan reksadana campuran).
Dengan waktu bersamaan, potensi imbal hasil reksadana saham juga disertai dengan risiko yang lebih tinggi pula. Reksadana saham sesuai untuk investor yang memiliki profil risiko agresif untuk tujuan jangka panjang, lebih dari 5 tahun.
Racikan portofolio saham di dalam reksadana saham bisa bermacam-macam. Misalnya, reksadana saham big cap berinvestasi mayoritas di saham berkapitalisasi besar di bursa atau, reksadana saham small-mid cap berinvestasi mayoritas di saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah di bursa.
Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2024. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
Klik untuk Beli Reksadana Sekarang
(Reynaldi Gumay/Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.