Naik 18% dalam 3 Tahun, Syailendra Pendapatan Tetap Premium Masih Bisa Menguat Lagi!

Bareksa.com - Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah tenor 10 tahun (ID10Y) sejak awal Januari 2024 di level 6,6% ke 6,9% per 7 Mei 2024 cukup berpengaruh terhadap pergerakan harga (NAV) Reksa Dana berbasis obligasi. Prinsip yield dan price yang berkebalikan menggambarkan kondisi harga obligasi yang terkoreksi saat yield naik.  

Namun, koreksi tersebut sekaligus membuka peluang menarik bagi investor untuk berinvestasi di produk Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP). Pasalnya investor bisa mulai ataupun menambah porsi investasi di harga yang lebih murah. 

Jika diamati, ID10Y sempat menyentuh 7,2% per 30 April 2024.  Posisi ini adalah yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Walaupun kondisi tersebut berdampak pada fluktuasi NAV SPTP, namun tingkat volatilitas SPTP cenderung lebih minim mengingat  mayoritas isi SPTP adalah obligasi korporasi yang porsinya mencapai 60,3% (per April 2024).  

Tak hanya itu, ketika pasar obligasi kembali kondusif, SPTP juga berpotensi  mencatat kenaikan lebih besar dibandingkan reksa dana yang basisnya hanya obligasi korporasi atau reksa dana pendapatan tetap secara umum. 

Grafik Perbandingan Kinerja SPTP vs Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap

Seperti terlihat dalam grafik, SPTP beberapa kali mengalami penurunan NAB (nilai aktiva bersih) pada Oktober 2021, 2022 dan 2023  yang bersifat sementara. NAB mampu pulih dalam waktu kurang dari 3 bulan dan kembali  bergerak naik bahkan melampaui penurunan NAB sebelumnya.

Artinya, investor dapat memanfaatkan momen penurunan NAB di SPTP untuk melakukan pembelian sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal dalam jangka panjang. 

Secara kinerja, SPTP telah mencetak imbal hasil lebih dari 18% (per 6 Mei 2024). Performa ini 2x lipat lebih tinggi daripada Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap yang hanya naik 9,47,14%. Kunci untuk meraih kinerja solid ini adalah DIVERSIFIKASI.  

Diversifikasi Portofolio 

Salah satu keunggulan utama dari Syailendra Pendapatan Tetap Premium adalah portofolio yang terdiversifikasi. Per April 2024, sebanyak 60,3% aset SPTP dialokasikan ke obligasi korporasi dan 29,4% ke obligasi Pemerintah serta sisanya ke Deposito dan Saham dengan strategi pemilihan berikut :

• Obligasi korporasi yang dipilih memiliki rating minimal A dan layak diinvestasikan sehingga mengurangi risiko gagal bayar. Selain itu, obligasi korporasi tersebut memiliki durasi rata-rata 1,4 kali dengan average yield 6,9%. Durasi pendek tersebut membantu menekan volatilitas NAV SPTP.

• Obligasi Pemerintah menjadi diversifikasi dengan risiko gagal bayar yang sangat kecil. Rata-rata durasi obligasi Pemerintah di SPTP yakni 7,3x dengan kupon yang berada di rentang 6,875% hingga 8,375%.

Di samping itu, terdapat pula diversifikasi ke pasar uang (9,1%) dan saham (0,9%). Diversifikasi ini bertujuan untuk bisa menjaga keseimbangan portofolio ketika pasar sedang fluktuatif.

Investor juga tak perlu khawatir atas fluktuasi pergerakan SPTP secara harian karena hal ini bersifat wajar mengingat underlying SPTP didominasi oleh obligasi yang bergerak setiap hari. Diversifikasi inilah yang  mampu meminimalkan fluktuasi tersebut.

Reksa dana pendapatan tetap ini bisa menjadi pilihan utama bagi investor moderat dengan jangka waktu investasi menengah hingga panjang. Selain itu, semua investor bisa menjadikan SPTP  untuk diversifikasi dan menyeimbangkan pergerakan nilai investasi sekaligus meraih potensi imbal hasil. 

Syailendra Pendapatan Tetap Premium tersedia di super app investasi Bareksa dan bisa dibeli dengan modal mulai dari Rp100.000 saja. 

Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium

Promo Syailendra Capital

Biar kamu makin semangat investasi, Bareksa dan Syailendra Capital mengadakan promo dengan hadiah menarik. Kalau kamu membeli reksa dana Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan atau Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A di Bareksa senilai minimal Rp1 juta, kamu berkesempatan meraih hadiah:

• 1 Voucher Reksadana Rp 2 juta

• 1 Voucher Reksadana Rp 1 juta

• 1 Voucher Reksadana Rp 750.000

• 5 Voucher Reksadana Rp 250.000

• 50 Voucher Reksadana Rp 100.000

Promo ini berlaku selama periode 8-31 Mei 2024. Ketika melakukan pembelian, gunakan kode promo SPTPMSCIMEI.

Syarat dan Ketentuan Promo Syailendra Mei 2024

1. Periode promo tanggal 8 Mei 2024 pukul 09.00 WIB - 31 Mei 2024 pukul 23.59 WIB 

2. Promo berlaku TRANSAKSI KHUSUS untuk pembelian produk reksa dana Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan atau Reksadana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dengan memilih kode promo SPTPMSCIMEI

3. Satu nasabah hanya berhak memenangkan 1 (satu) jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia

4. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa

5. Nasabah dengan pembelian terbesar berhak memenangkan hadiah sesuai dengan kuota yang akan dibagikan selambatnya 20 hari kerja setelah pengumuman pemenang

6. Reksa Dana yang telah dibeli menggunakan kode promo tidak akan dihitung dalam penilaian program promosi apabila dijual sebelum tanggal 31 Agustus 2024

7. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 17 September 2024 melalui media sosial dan email Bareksa.

8. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindah tangankan

9. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

10. Bareksa dapat membatalkan pemenang jika nasabah terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi

Ayo investasi reksa dana sesuai dengan tujuan keuangan kamu dan raih hadiahnya!

Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium

(ADV | hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.