Bareksa.com - Tiga reksadana yakni Trimegah Fixed Income Plan, Shinhan Money Market Fund dan Schroder Dana Kombinasi jadi reksadana pendatang baru di Bareksa Barometer pekan ini, pekan ke-3 dan jelang pekan keempat Oktober 2023. Ketiga reksadana tersebut berhasil mencatatkan kinerja cukup positif di tengah gejolak pasar modal saat ini.
Pasar Saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,68% sepekan, pada periode 13-20 Oktober 2023 ditutup di level 6.849,168. Pelemahan itu akibat sentimen internal dan eksternal, yakni kenaikan suku bunga Bank Indonesia jadi 6%, rupiah jadi mata uang terlemah di Asia hingga menembus Rp15.856 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, hingga memanasnya konflik Timur Tengah akibat perang Israel-Hamas, Palestina.
Seiring gejolak pasar modal, komposisi daftar reksadana unggulan penghuni daftar top 5 reksadana unggulan Bareksa Barometer juga mengalami penyesuaian. Trimegah Fixed Income Plan kembali masuk di posisi 5 dalam daftar top 5 reksadana pendapatan tetap unggulan, dengan Barometer Point 4 dan catatan imbal hasilnya 6,13% setahun terakhir (per 29/9) termasuk dividen.
Dalam daftar top 5 reksadana pasar uang unggulan, Shinhan Money Market Fund juga jadi penghuni baru di posisi 5 dengan Barometer Point 4 dan imbal hasil 4,68% setahun terakhir. Serta Schroder Dana Kombinasi masuk dalam di posisi 4 dalam daftar top 5 reksadana campuran unggulan dengan Barometer Point 3,5 dengan kinerja imbalan 12,53% dalam 3 tahun terakhir.
Skor Barometer Point tertinggi pekan ini dicatatkan Capital Money Market Fund dengan Barometer Point 5, menempati posisi 1 daftar top 5 reksadana pasar uang unggulan dengan imbalan 5,19% setahun. Kemudian untuk reksadana saham, posisi 1 ditempati Prospera Bijak dengan Barometer Point 4,5 dengan catatan return 34,74% dalam 3 tahun.
Selanjutnya posisi 1 dalam top 5 reksadana pendapatan pendapatan tetap unggulan ditempati Capital Fixed Income dengan Barometer Point 4,5 dan imbalannya 8,67% setahun terakhir. Posisi 1 top 5 reksadana campuran unggulan ditempati Manulife Dana Campuran II dengan skor Barometer Point 4,5 dan imbal hasil 19,14% dalam 3 tahun. Terakhir untuk reksadana indeks unggulan, posisi 1 ditempati BNP Paribas Sri Kehati dengan skor Barometer Point 3,5 dengan return 3,05% setahun.
Selengkapnya daftar reksadana unggulan Bareksa Barometer Pekan ini ialah sebagai berikut:
Top 5 Reksadana Saham Unggulan Rekomendasi Bareksa Barometer
Reksadana Saham | Jenis | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasl 3 Tahun |
Prospera Bijak | Konvensional | Prospera Asset Management | Rp116,62 miliar | 4,5 | 34,74% |
TRIM Kapital Plus | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp192,82 miliar | 4,5 | 55,4% |
Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A | Konvensional | Syailendra Capital | Rp328,22 miliar | 4,5 | 29,98% |
BNP Paribas Ekuitas | Konvensional | BNP Paribas Asset Management | Rp1,06 triliun | 4 | 27,7% |
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A | Konvensional | Eastspring Investments Indonesia | Rp289,43 miliar | 4 | 34,02% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 20/10/2023
Beli TRIM Kapital Plus di Sini
Beli BNP Paribas Ekuitas di Sini
Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Pendapatan Tetap | Jenis | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Capital Fixed Income Fund | Konvensional | Capital Asset Management | Rp108,18 miliar | 4,5 | 8,67% |
STAR Stable Income Fund | Konvensional | Surya Timur Alam Raya Asset Management | Rp3,22 triliun | 4,5 | 7,24% |
Majoris Sukuk Negara Indonesia | Syariah | Majoris Asset Management | Rp287,55 miliar | 4,5 | 5,59% |
Trimegah Dana Tetap Syariah | Syariah | Trimegah Asset Management | Rp149,17 miliar | 4,5 | 5,54% |
Trimegah Fixed Income Plan | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp4,95 triliun | 4 | 6,13% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 20/10/2023, kinerja TFIP termasuk dividen per 29/9/2023
Beli Capital Fixed Income Fund di Sini
Beli STAR Stable Income Fund di Sini
Beli Trimegah Dana Tetap Syariah, Klik di Sini
Beli Trimegah Fixed Income Plan di Sini
Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Pasar Uang | Jenis | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Capital Money Market Fund | Konvensional | Capital Asset Management | Rp470,31 miliar | 5 | 5,19% |
Capital Sharia Money Market | Syariah | Capital Asset Management | Rp47,82 miliar | 4 | 4,63% |
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia | Syariah | Majoris Asset Management | Rp333,18 miliar | 4 | 4,43% |
Mega Dana Kas | Konvensional | Mega Asset Management | Rp378,94 miliar | 4 | 4,68% |
Shinhan Money Market Fund | Konvensional | Shinhan Asset Management Indonesia | Rp477,5 miliar | 4 | 4,68% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 20/10/2023
Beli Capital Money Market Fund di Sini
Beli Majoris Pasar Uang Syariah di Sini
Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Campuran | Jenis | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 3 Tahun |
Manulife Dana Campuran II | Konvensional | Manulife Aset Manajemen Indonesia | 127,841,160,432 | 4,5 | 19,14% |
Setiabudi Dana Campuran | Konvensional | Setiabudi Investment Management | 61,820,442,081 | 4 | 54,6% |
TRAM Alpha | Konvensional | Trimegah Asset Management | 110,836,737,056 | 4 | 31,15% |
Schroder Dana Kombinasi | Konvensional | Schroder Investment Management Indonesia | 680,959,521,310 | 3,5 | 12,53% |
Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A | Konvensional | Trimegah Asset Management | 305,602,623,854 | 3,5 | 48,95% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 20/10/2023
Beli Schroder Dana Kombinasi di Sini
Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Bareksa Barometer
Reksadana Indeks | Jenis | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
BNP Paribas Sri Kehati | Konvensional | BNP Paribas Asset Management | Rp3,2 triliun | 3,5 | 3,01% |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | Konvensional | Syailendra Capital | Rp740,1 miliar | 3 | 1,80% |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | Konvensional | Allianz Global Investors Asset Management Indonesia | Rp233,46 miliar | 3 | 1,79% |
BNP Paribas IDX Growth30 | Konvensional | BNP Paribas Asset Management | Rp114,1 miliar | 3 | -0,31% |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp32,13 miliar | 3 | 1,97% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 20/10/2023
Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Beli Reksadana Indeks Syailendra MSCI di Sini
Beli Allianz SRI KEHATI di Sini
Beli Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Index
Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.
Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.
Periode | 1 tahun | 9 bulan | 6 bulan | 3 bulan | 1 bulan |
---|---|---|---|---|---|
Bobot | 20% | 20% | 20% | 20% | 20% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.
Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.
Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.
Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.
Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.
Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.
(Reynaldi Gumay/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.