Bareksa.com - Benchmark penilaian produk reksadana tergacor di Tanah Air yakni Bareksa Barometer kembali kedatangan 4 reksadana pendatang baru di akhir pekan I dan jelang pekan kedua Oktober 2023. Reksadana new comer itu, 2 di antaranya reksadana saham, serta reksadana pendapatan tetap dan indeks masing-masing 1 produk. Masuknya reksadana itu seiring dinamika pasar yang berdampak pada skor Barometer Point.
Dua reksadana pendatang baru di daftar reksadana saham unggulan ialah Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A di posisi 4 dalam daftar top 5 reksadana saham unggulan, dengan Barometer Point 4,5. Imbalannya cukup menarik yaitu mencapai 40,69% dalam 3 tahun terakhir. Reksadana besutan Eastspring Investments Indonesia itu mencatat dana kelolaan Rp301,48 miliar pada Agustus 2023.
Kemudian, BNP Paribas Pesona, di urutan 5 dalam daftar reksadana saham unggulan dengan Barometer Point 4 dan mencatat imbal hasil 30,09% dalam 3 tahun terakhir. Dikelola oleh BNP Paribas Asset Management, reksadana ini menggenggam asset under management Rp715,59 miliar pada Agustus 2023.
Reksadana new comer berikutnya pekan ini ialah Trimegah Fixed Income Plan di posisi 5 dengan skor Barometer Point 4 dalam daftar reksadana pendapatan tetap unggulan. Reksadana besutan Trimegah Asset Management yang memiliki fitur dividen itu mencatatkan imbal hasil 6,15% setahun terakhir (termasuk dividen per 31/8/2023) dengan dana kelolaan Rp4,89 triliun pada Agustus 2023.
Terakhir pendatang baru dalam daftar reksadana indeks unggulan Bareksa Barometer yakni Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index di posisi 5 dengan Barometer Pont 3 dan imbal hasil 5,26% setahun terakhir. Reksadana kelolaan Trimegah AM ini mencatat asset under management Rp28 miliar per Agustus 2023.
Selengkapnya daftar terbaru reksadana unggulan dalam top 5 Bareksa Barometer di setiap kategori ialah sebagai berikut:
Reksadana Saham | Jenis | Manajer Investasi | AUM Agustus 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 3 Tahun |
Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A | Konvensional | Syailendra Capital | Rp332,53 miliar | 4,5 | 36,5% |
BNP Paribas Ekuitas | Konvensional | BNP Paribas Asset Management | Rp1,03 triliun | 4,5 | 34,84% |
TRIM Kapital Plus | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp213,2 miliar | 4,5 | 61,82% |
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A | Konvensional | Eastspring Investments Indonesia | Rp301,48 miliar | 4,5 | 40,69% |
BNP Paribas Pesona | Konvensional | BNP Paribas Asset Management | Rp715,59 miliar | 4 | 30,09% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 6/10/2023
Beli TRIM Kapital Plus di Sini
Beli BNP Paribas Ekuitas di Sini
Beli BNP Paribas Pesona di Sini
Reksadana Pendapatan Tetap | Jenis | Manajer Investasi | AUM Agustus 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
STAR Stable Income Fund | Konvensional | Surya Timur Alam Raya Asset Management | Rp3,2 triliun | 4,5 | 7,21% |
Capital Fixed Income Fund | Konvensional | Capital Asset Management | Rp43,56 miliar | 4,5 | 7,84% |
Majoris Sukuk Negara Indonesia | Syariah | Majoris Asset Management | Rp289,44 miliar | 4,5 | 5,28% |
Trimegah Dana Tetap Syariah | Syariah | Trimegah Asset Management | Rp202,2 miliar | 4,5 | 5,33% |
Trimegah Fixed Income Plan | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp4,89 triliun | 4 | 6,15% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 6/10/2023
Investasi Star Stable Income Fund di Sini
Beli Capital Fixed Income Fund di Sini
Beli Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini
Beli Trimegah Fixed Income Plan di Sini
Reksadana Campuran | Jenis | Manajer Investasi | AUM Agustus 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 3 Tahun |
Manulife Dana Campuran II | Konvensional | Manulife Aset Manajemen Indonesia | Rp121 miliar | 4,5 | 22,98% |
TRAM Alpha | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp111,46 miliar | 4 | 35,1% |
Setiabudi Dana Campuran | Konvensional | Setiabudi Investment Management | Rp61,03 miliar | 4 | 57,49% |
Schroder Dana Terpadu II | Konvensional | Schroder Investment Management Indonesia | Rp1,01 triliun | 4 | 26,26% |
Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp295,02 miliar | 3,5 | 55,59% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 6/10/2023
Beli Schroder Dana Terpadu II di Sini
Reksadana Pasar Uang | Jenis | Manajer Investasi | AUM Agustus 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Capital Money Market Fund | Konvensional | Capital Asset Management | Rp399,21 miliar | 4,5 | 5,15% |
Capital Sharia Money Market | Syariah | Capital Asset Management | Rp44,74 miliar | 4 | 4,58% |
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia | Syariah | Majoris Asset Management | Rp316,2 miliar | 4 | 4,43% |
Mega Dana Kas | Konvensional | Mega Asset Management | Rp397,98 miliar | 4 | 4,67% |
Syailendra Sharia Money Market Fund | Syariah | Syailendra Capital | Rp417,89 miliar | 4 | 4,25% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 6/10/2023
Beli Capital Money Market Fund di Sini
Beli Majoris Pasar Uang Syariah di Sini
Reksadana Indeks | Jenis | Manajer Investasi | AUM Agustus 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
BNP Paribas Sri Kehati | Konvensional | BNP Paribas Asset Management | Rp2,97 triliun | 3,5 | 6,83% |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | Konvensional | Allianz Global Investors Asset Management Indonesia | Rp213,2 miliar | 3 | 5,59% |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | Konvensional | Syailendra Capital | Rp717,81 miliar | 3 | 5,62% |
BNP Paribas IDX Growth30 | Konvensional | BNP Paribas Asset Management | Rp107,16 miliar | 3 | 0,73% |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | Konvensional | Trimegah Asset Management | Rp28,01 miliar | 3 | 5,26% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 6/10/2023
Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Beli Allianz SRI KEHATI di Sini
Beli Reksadana Indeks Syailendra MSCI di Sini
Beli Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Index
Metode Penilaian Baru di Bareksa Barometer
Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.
Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.
Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer
Periode | 1 tahun | 9 bulan | 6 bulan | 3 bulan | 1 bulan |
---|---|---|---|---|---|
Bobot | 20% | 20% | 20% | 20% | 20% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.
Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.
Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.
Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.
Selengkapnya sebagaimana tertera dalam tabel berikut :
Jenis Reksadana | Konvensional | Syariah |
Saham | Indeks Reksadana Saham Bareksa | Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa |
Pendapatan Tetap | Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa | Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa |
Campuran | Indeks Reksadana Campuran Bareksa | Indeks Reksadana Campuran Syariah Bareksa |
Pasar Uang | Indeks Reksadana Pasar Uang Bareksa | Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah Bareksa |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.
Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.
(Reynaldi Gumay/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.