Bareksa.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan industri reksadana per 31 Juli 2023 tercatat Rp516,67 triliun. Nilai itu naik 1,69% secara bulanan dibandingkan Juni 2023.
“Investor reksadana membukukan net subscription Rp4,21 triliun (MTD). Secara YTD, NAB reksadana meningkat 2,34% dan tercatat net subscription Rp1,79 triliun,” ujar Inarno (3/8/2023).
Positifnya net subscription atau pembelian bersih reksadana sepanjang tahun berjalan (YTD) per Juli 2023 merupakan pertama kalinya tahun ini, setelah 6 bulan sebelumnya selalu mencatatkan penjualan bersih atau net redemption. Net subscription menandakan antara nilai pembelian reksadana atau subscription lebih besar dari nilai pencairannya atau redemption.
Pada Juni 2023, industri reksadana masih mencatatkan net redemption Rp2,41 triliun dan Mei Rp2,64 triliun YTD. Sepanjang tahun lalu, nilai net redemption reksadana mencapai Rp78,33 triliun. Nilai net subscription pada Juli 2023 menandakan kepercayaan investor dalam menempatkan di reksadana kembali meningkat, seiring semakin positifnya prospek ekonomi nasional di tengah tekanan ekonomi global.
Sumber : OJK
Menurut Inarno, sejalan dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 31 Juli 2023 juga mengalami penguatan 4,05% MTD ke level 6.931,36, melaju lebih kencang dibandingkan Juni 2023 yang hanya naik 0,43% ke level 6.661,88). Investor asing mencatatkan inflow atau arus dana masuk Rp2,72 triliun MTD, dibandingkan Juni 2023 yang justru arus dana keluar atau outflow Rp4,38 triliun.
Penguatan IHSG terbesar pada Juli 2023 dicatatkan saham di sektor energi dan sektor basic material. Secara YTD atau 7 bulan terakhir, IHSG menguat 1,18% dengan non-resident atau investor asing membukukan net buy atau beli bersih Rp18,92 triliun, meningkat dari Juni 2023 net buy Rp16,21 triliun.
Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham termoderasi di bulan Juli 2023 menjadi Rp9,66 triliun MTD dan Rp10,24 triliun YTD dibandingkan Juni 2023 senilai Rp9,64 triliun MTD dan secara umum di bawah level rata-rata transaksi harian di 2022 yang sebesar Rp14,71 triliun.
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,56% MTD dan 7,07% YTD ke level 369,17 pada Juli 2023, dibandingkan Juni yang menguat 0,96% MTD dan 6,48% YTD. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident atau asing tercatat Rp269,79 miliar MTD, dan secara YTD masih tercatat outflow Rp880,16 miliar.
Pasar SBN masih melanjutkan tren positif dan membukukan inflow investor asing. Pada Juli 2023, non-resident atau asing mencatatkan inflow yang Rp8,3 triliun MTD, lebih rendah dari Juni 2023 yang mencatat inflow Rp17,53 triliun. Hal ini mendorong penurunan yield SBN rata-rata 1,09 bps MTD di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata 53,8 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy Rp93,00 triliun YTD atau dalam 7 bulan terakhir.
Penghimpunan dana di pasar modal di hingga 31 Juli tercatat Rp162,09 triliun, dengan emiten baru sebanyak 57 emiten. Nilai emisi emiten IPO tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian sepanjang tahun 2022 dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 global pada semester I 2023.
Di pipeline, masih terdapat 101 rencana Penawaran Umum dengan perkiraan nilai Rp72,85 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 66 perusahaan.
Melihat masih positifnya kinerja pasar modal secara keseluruhan pada Juli 2023 di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat ancaman potensi resesi dan kenaikan agresif suku bunga acuan AS, maka Kamu jangan ketinggalan untuk terus melanjutkan investasimu di reksadana dan SBN Ritel.
Super app investasi Bareksa, merupakan platrom investasi terpercaya, aman dan diawasi oleh otoritas yang menyediakan reksadana dan SBN Ritel hingga emas, yang bisa menemani perjalanan investasimu guna mencapai target financial freedom di masa depan.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.