Pegang Saham BUMI, DRMA dan Obligasi MDKA, Reksadana Campuran Sucor Melesat Saat IHSG Naik
Abdul Malik • 16 Jun 2023
Ilustrasi investasi di reksadana campuran. (Shutterstock)
Sucorinvest Citra Dana Berimbang dan Sucorinvest Anak Pintar mencetak imbal hasil 121,33% dan 104,14% dalam 3 tahun
Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 15 Juni 2023) :
Reksadana Saham
IHSG : 0,03%
Indeks Reksadana Saham : 1,2%
BNP Paribas Ekuitas : 2,87%
Indeks Reksadana Saham Syariah : -0,16%
BNP Paribas Pesona Syariah : 2,2%
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 1,05%
Schroder Dana Terpadu II : 2,15%
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,11%
Schroder Syariah Balanced Fund : 0,92%
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,96%
Reksa Dana Allianz Fixed Income Fund 2 : 1,27%
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,12%
Reksa Dana Syariah Bahana Mes Syariah Fund Kelas G : 1,97%
Reksadana Pasar Uang
Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,39%
Capital Money Market Fund : 0,41%
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,35%
Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market : 0,38%
Reksadana Indeks
Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value : 4,92%
Danareksa Indeks Syariah : 1,16%
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (15/06/2023) naik 0,21% ke level 6.713,795. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik ke level 6,279% pada Kamis (15/06/2023) pukul 15.00 WIB.
Di tengah kenaikan IHSG, di super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak imbal hasil (return) 121,33% dan 104,14% dalam 3 tahun terakhir. Reksadana itu ialah Sucorinvest Citra Dana Berimbang dan Sucorinvest Anak Pintar.
Reksadana Sucorinvest Citra Dana Berimbang yang dikelola oleh PT Sucor Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 121,33% dalam tiga tahun. Berdasarkan fund fact sheet periode April 2023, portofolio investasi reksadana ini ialah saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), Obligasi BAFI01CN5, Obligasi MDKA03BCN3, Obligasi SMMF03BCN1, saham PT Samindo Resources Tbk (MYOH), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Sedangkan Reksadana Sucorinvest Anak Pintar yang dikelola oleh PT Sucor Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 104,14% dalam tiga tahun. Berdasarkan fund fact sheet periode April 2023, portofolio investasi reksadana ini
ialah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), Obligasi MDKA03BCN1, Obligasi MDKA03BCN3, dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(Romainah/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan dalam berinvestasi reksadana.