Bareksa.com - Peta persaingan bisnis perusahaan manajemen investasi atau biasa disebut manajer investasi di Tanah Air berubah. Meskipun PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan PT Bahana TCW Investment Management masih tetap bertahan di posisi jawara 1 dan 2 dana kelolaan reksadana terbesar, namun untuk posisi selanjutnya diisi oleh beberapa pendatang baru.
Di antaranya PT Syailendra Capital yang sejak Maret 2023 naik peringkat ke posisi 3 besar dan PT Trimegah Asset Management yang pada Mei 2023 ini berada di posisi 5 besar. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen naik ke posisi 4 sejak Maret. Dibandingkan Maret, ranking Trimegah AM naik 1 peringkat karena saat itu masih berada di posisi 6 besar. Kemudian peringkat Syailendra Capital dan Batavia PAM masing-masing naik 1 peringkat dibandingkan Februari 2023.
Selengkapnya berikut ulasan manajer investasi dana kelolaan reksadana terbesar pada Mei 2023:
Posisi pertama manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana terbesar pada Mei 2023 masih ditempati PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dengan dana kelolaan Rp44,37 triliun dan pangsa pasar 9%. MAMI jadi perusahaan manajemen investasi terbesar nomor 1 Tanah Air sejak Desember 2020 atau dalam hampir 2.5 tahun terakhir.
PT Bahana TCW Investment Management juga bertahan menempati posisi kedua manajer investasi terbesar Tanah Air, dengan dana kelolaan reksadana Rp43,91 triliun dan pangsa pasar 9%. Bahana TCW jadi manajer investasi terbesar kedua Tanah Air sejak April 2021 atau sekitar 2 tahun 2 bulan terakhir.
Besaran dana kelolan Bahana TCW yang hanya memiliki selisih tipis dengan MAMI atau sekitar Rp460 miliar, maka Bahana TCW punya peluang untuk bisa mengejar.
PT Syailendra Capital tercatat di posisi ketiga dengan dana kelolaan reksadana Rp32,78 triliun dengan pangsa pasar 6% pada Mei 2023. Pada Desember 2022, Syailendra masih di peringkat 8, artinya berhasil melompat 5 peringkat dalam 5 bulan terakhir.
Di posisi keempat, ada PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia PAM) dengan dana kelolaan Rp32,33 triliun dengan pangsa pasar 6%. Peringkat Batavia Pam sempat turun ke posisi 5 pada Februari 2023, namun pada Maret kembali naik ke posisi 4.
Posisi kelima ditempati PT Trimegah Asset Management, dengan dana kelolaan Rp31,01 triliun dengan pangsa pasar 6%. Ranking Trimegah AM sempat turun ke posisi 6 pada Februari 2023, namun pada Maret kembali naik ke posisi 5.
Selisih dana kelolaan antara Syailendra Capital, Batavia PAM dan Trimegah yang hanya terpaut sedikit, sangat terbuka peluang 3 perusahaan manajemen investasi tersebut akan saling salip satu sama lain di masa mendatang.
Untuk peringkat 6 besar dan selanjutnya dalam daftar manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana terbesar ialah PT Sucor Asset Management yang juga bertahan di posisi keenam dengan dana kelolaan Rp30 triliun.
Selanjutnya di posisi ketujuh ada PT Danareksa IM yang berhasil naik tiga peringkat dibandingkan bulan sebelumnya, dengan kelolaan Rp28,34 triliun. Sementara posisi kedelapan, ditempati PT BNI Asset Management (BNI AM) yang turun satu peringkat dibandingkan bulan sebelumnya, dengan dana kelolaannya Rp28,08 triliun.
Posisi kesembilan ada PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) dengan dana kelolaan Rp25,72 triliun, serta posisi kesepuluh diisi PT Schroder Investment Management Indonesia yang turun dua peringkat dibandingkan bulan sebelumnya, dengan dana kelolaan Rp24,8 triliun.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2023 menyebutkan dana kelolaan industri reksadana di Indonesia pada bulan lalu tercatat Rp508,07 triliun. Dana kelolaan tersebut tumbuh secara bulanan (MOM) naik 2%. Sementara sepanjang tahun berjalan (YTD) atau dalam 5 bulan terakhir stagnan dan secara tahunan (YOY) minus 9%. Sementara itu unit penyertaan reksadana pada Mei 2023 tercatat 377,48 miliar, naik 1%secara bulanan. Sementara sepanjang tahun berjalan dan tahunan yakni masing-masing minus 1% dan 7%.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2023
Perlu dicatat, laporan industri reksadana ini tidak memasukkan reksadana penyertaan terbatas, private equity fund, kontrak pengelolaan dana (KPD) atau discretionary fund, DIRE dan KIK EBA.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2023. Untuk berlangganan laporan ini silahkan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Reynaldi Gumay/Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.