Bareksa.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya 0,25% atau 25 basis poin jadi 5-5,25% pada Rabu (3/5/2023). Kenaikan ini menjadi kesepuluh kalinya berturut-turut sejak Maret 2022 atau dalam 14 bulan. Penaikan ini membuat suku bunga acuan AS saat ini merupakan level tertinggi sejak 2007 atau dalam 16 tahun terakhir.
Bursa Saham AS Wall Street melemah pada Rabu (3/5/2023) waktu setempat atau Kamis dinihari WIB, setelah pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell membuat investor bertanya-tanya soal langkah bank sentral AS selanjutnya dengan kenaikan suku bunga. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,8%, S&P 500 kehilangan 0,7% dan Nasdaq turun 0,46%.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan pada Rabu juga ditutup melemah 0,74% di level 6.812,72. Meski begitu, pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (4/5/2023), IHSG bangkit naik 0,24% di 6.829.
Sentimen kenaikan suku bunga AS juga telah membuat harga minyak global anjlok 4% pada Kamis pagi WIB, akibat investor resah tentang prospek ekonomi yang bisa berdampak ke permintaan minyak global.
Meski begitu, harga emas di pasar spot justru meroket menembus level tertinggi sepanjang masa (all time high) pada Kamis pagi menyentuh US$2.072,19 per troy ons. Harga logam mulia melonjak karena The Fed mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan suku bunganya.
Dengan tidak adanya kenaikan, maka dolar AS diharapkan akan melemah dan yield surat utang pemerintah AS akan melandai. Kondisi itu akan menguntungkan emas karena semakin terjangkau untuk investasi.
Gejolak pasar modal global dan Tanah Air akibat kenaikan suku bunga AS, tentu investor perlu menerapkan strategi jitu agar kinerja investasinya tetap maksimal. Pekan pertama Mei 2023, atau merupakan pekan pasca libur Lebaran, Barometer Bareksa memperbarui daftar produk reksadana unggulannya. Berikut daftar lengkapnya :
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan / AUM (Rp miliar) | Barometer Point |
BNP Paribas Ekuitas | Konvensional | 1.319,4 | 4 |
Mandiri Investa Atraktif Syariah | Syariah | 59,2 | 4 |
Mandiri Investa Cerdas Bangsa | Konvensional | 1.170,7 | 4 |
Avrist Ada Saham Blue Safir | Konvensional | 331,3 | 3,5 |
Reksa Dana Allianz Alpha Sector Rotation | Konvensional | 198,7 | 3,5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data per 2 Mei 2023
Meskipun dari sisi komposisi produk masih sama dari pekan sebelumnya, namun penghuni top 3 reksadana saham unggulan Barometer Bareksa pekan ini berubah, yakni BNP Paribas Ekuitas, Mandiri Investa Atraktif Syariah dan Mandiri Investa Cerdas Bangsa dengan nilai Barometer point masing-masing 4.
Beli Allianz Alpha Sector di Sini
Beli Allianz Fixed Income di Sini
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan/AUM (Rp miliar) | Barometer Point |
Reksa Dana Allianz Fixed Income Fund 2 | Konvensional | 50,03 | 4,5 |
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II | Konvensional | 532,4 | 4 |
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A | Konvensional | 4.293,2 | 4 |
Trimegah Dana Tetap Syariah | Syariah | 38,7 | 4 |
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | Konvensional | 650,8 | 4 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data per 2 Mei 2023
Meskipun nama-nama produknya masih sama, namun urutan dalam top 5 reksadana pendapatan tetap unggulan Barometer Bareksa pekan ini berubah. Dalam 3 besar ditempati secara berurutan oleh Reksa Dana Allianz Fixed Income Fund 2 dan skor Barometer 4,5 poin, Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A masing-masing nilai Barometernya 4 poin.
Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II di Sini
Beli Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan / AUM (Rp miliar) | Barometer Point |
Schroder Dana Terpadu II | Konvensional | 552,9 | 4,5 |
Schroder Syariah Balanced Fund | Syariah | 103,8 | 4 |
Schroder Dynamic Balanced Fund | Konvensional | 69,8 | 4 |
Setiabudi Dana Campuran | Konvensional | 60,9 | 4 |
Sucorinvest Anak Pintar | Konvensional | 234,7 | 3.5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data per 2 Mei 2023
Adapun top reksadana campuran unggulan Barometer Bareksa pekan ini tidak mengalami perubahan baik dari sisi nama-nama produk maupun urutannya, dibandingkan pekan lalu. Top 3 reksadana campuran unggulan Barometer Bareksa pekan ini masih diisi 3 produk reksadana milik Schroder Investment Management Indonesia. Yakni Schroder Dana Terpadu II dengan nilai Barometer 4,5, disusul Schroder Syariah Balanced dan Schroder Dynamic Balanced Fund dengan skor masing-masing 4.
Beli Schroder Dana Terpadu II di Sini
Beli Schroder Syariah Balanced Fund di Sini
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan / AUM (Rp miliar) | Barometer Point |
Capital Money Market Fund | Konvensional | 287,9 | 5 |
Mega Dana Kas | Konvensional | 373,9 | 4.5 |
STAR Money Market | Konvensional | 141,8 | 4 |
Capital Sharia Money Market | Syariah | 39,2 | 4 |
Setiabudi Dana Pasar Uang | Konvensional | 593,5 | 4 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data per 2 Mei 2023
Dalam jajaran top 5 reksadana pasar uang rekomendasi Barometer Bareksa pekan ini ada perubahan nama produk reksadana, yakni reksadana Setiabudi Dana
Pasar Uang di posisi 5, yang jadi pendatang baru menggeser Syailendra Dana Kas yang pekan lalu di posisi 4. Namun posisi 3 besar masih tetap yaitu Capital Money Market Fund, Mega Dana Kas dan STAR Money Market.
Beli Capital Money Market Fund di Sini
Beli STAR Money Market di Sini
Reksadana | Jenis | Dana Kelolaan / AUM (Rp miliar) | Barometer Point |
Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati | Konvensional | 1.606,6 | 5 |
Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund | Konvensional | 248,2 | 5 |
Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | Konvensional | 1.172,2 | 4.5 |
Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45 | Konvensional | 707,2 | 4.5 |
BNP Paribas IDX Growth30 | Konvensional | 285,8 | 3.5 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data per 2 Mei 2023
Terakhir, untuk top 5 reksadana indeks unggulan Barometer Bareksa pekan ini tidak ada perubahan baik dari sisi nama-nama produk maupun urutannya. Tiga besar reksadana indeks unggulan Barometer ialah Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati, Allianz Sri Kehati Index Fund dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund kelas A dengan skor masing-masih 5,5 dan 4,5.
Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Beli Reksadana Indeks Syailendra MSCI di Sini
Apa inovasi terbaru yang diterapkan Barometer Bareksa dalam menilai produk reksadana? Berbeda dengan metode sebelumnya, kini Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Barometer Bareksa dari sisi momentum pergerakan pasar.
Model baru ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal. Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan secara optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Barometer Bareksa guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Barometer Bareksa.
Beli Reklsadana Avrist Indeks LQ45 di Sini
Beli BNP Paribas IDX Growth30 di Sini
(Romainah/Christian Halim/AM)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.