Cuan Reksadana Pendapatan Tetap Syailendra dan MNC Semakin Mantap Saat IHSG Menguat

Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta indeks acuannya periode sebulan terakhir (per 27 Januari 2023) :

Reksadana Saham

IHSG : -0,35%

Indeks Reksadana Saham : 0,37%
​HPAM Ultima Ekuitas 1 : 4,71%

Indeks Reksadana Saham Syariah : -1,03%
Batavia Dana Saham Syariah : 0,55%

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 0,55%
Jarvis Balanced Fund : 3,78%

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,43%
Schroder Syariah Balanced Fund : -0,49%

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,47%
TRAM Strategic Plus: 1,54%

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,39%
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 0,89%

Reksadana Pasar Uang

​Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :

> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,24%
​Mega Asset Multicash : 0,58%

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,25%
Reksa Dana Syariah Bahana Likuid Syariah Kelas S : 0,36%

Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini ​

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 27 Januari 2023 naik 0,5% di level 6.898,981. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekpektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik di level 6,727% pada Jum'at (27/01/2023) pukul 17.12 WIB, atau +0,044. 

Di tengah kenaikan IHSG, di super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil 29,66% dan 22,09% dalam 3 tahun terakhir. Dua reksadana itu adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan MNC Dana Likuid.

Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium, kelolaan PT Syailendra Capital, mencetak imbal hasil 29,66% dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2022, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi BBRI01BGNCN1, Obligasi Negara FR0070, FR0082, FR0096, LPPI01ACN1, OPPM03B, SIBMTR03BCN2, SMINKP02BCN2, deposito TDP-BKMUAL dan TDP-CAPCM. 

Ingin Raih Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini

Sedangkan ​reksadana MNC Dana Likuid, kelolaan PT MNC Asset Management, mencetak imbal hasil 22,09% dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2022, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi II KERETA API INDONESIA THN 2019 SERI B, Obligasi Berkelanjutan III MERDEKA COPPER GOLD THP I THN 2022 SERI B, Obligasi Berkelanjutan II PLN THP II THN 2017 D, Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 seri A, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap I Tahun 2019 seri B, Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap II Tahun 2021 Seri B, Sukuk Mudharabah II OKI Pulp Paper & Mills Tahun 2022 seri B, Sukuk Mudharabah I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2022 seri B, Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022 seri A, dan Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap II Tahun 2019 seri B.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi,atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Raih Financial Freedom dengan Investasi di Reksadana, Klik di Sini

(Reynaldi Gumay/AM)

* * * 

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.