Pemulihan Terus Berlanjut, Potensi Cuan Siap Dikebut

Bareksa.com - Kenaikan harga BBM sepertinya tak menjadi sentimen negatif bagi kinerja pasar finansial, kondisi makro ekonomi yang suportif mampu meredamnya. Setelah pengumuman kenaikan BBM hingga saat ini, pasar saham masih berada di lajur potensi penguatan, dukungan dari pemulihan ekonomi ditambah potensi peningkatan pendapatan (earnings) perusahaan ketika kondisi global semakin membaik. 

Sementara di pasar obligasi, arus dana asing terlihat kembali memasuki pasar setelah mencatat arus keluar selama beberapa bulan terakhir. Imbal hasil riil yang tinggi menopang stabilitas kinerja pasar obligasi. Sentimen di aset ini akan semakin positif ketika tingkat inflasi di kawasan Amerika dan Eropa sudah memuncak dan akhir siklus kenaikan suku bunga The Fed sudah mulai terlihat. 

Strategi investasi untuk mengebut potensi cuan

Diversifikasi, bukan sekadar untuk tak menaruh telur di satu keranjang. Berinvestasi pada banyak aset investasi membuka kemungkinan untuk meraup sebanyak-banyaknya potensi pertumbuhan dari berbagai kelas aset, sekaligus membagi risiko fluktuasi. 

Seleksi dan alokasi aset, memilah aset-aset terbaik yang memiliki potensi pertumbuhan ke depan melalui analisis yang mendalam secara teknikal dan fundamental. Lalu lakukan alokasi investasi untuk masing-masing aset, monitor secara berkala dan sesuaikan secara terus menerus agar sejalan dengan kondisi pergerakan pasar.

MDTB: Reksadana untuk percepat langkah terapkan strategi

Mampukah strategi investasi di atas diterapkan dengan lebih cepat dan tepat? Tentu saja bisa, berinvestasi di reksadana berjenis campuran bisa menjawab kebutuhan investor yang ingin memaksimalkan potensi setiap kelas aset di tengah perubahan pasar finansial. Pilihlah reksadana yang punya keleluasaan optimal untuk berpindah-pindah fokus antara saham dan obligasi, mengatur alokasi setiap aset sesuai dengan pergerakan pasar, serta melakukan seleksi ketat untuk menemukan aset-aset berkualitas dengan fundamental yang kuat.

Salah satu reksadana campuran yang bisa dipilih adalah Manulife Dana Tumbuh Berimbang (MDTB). Mengintip fund fact sheet terakhir (Agustus 2022), 10 kepemilikan efek terbesar dalam portofolio investasi terdiri dari paduan saham Adaro Energy Indonesia Tbk PT, Bank Pan Indonesia Tbk PT, Go To Gojek Tokopedia Tbk PT, Merdeka Copper Gold Tbk PT, Panin Financial Tbk PT, Telkom Indonesia Persero Tbk PT, dari sisi portofolio obligasi terdiri dari AGINIJ 9 3/4 04/05/29, INDOGB 8 3/8 03/15/24, PLNIJ 6 1/2 02/22/23, dan PLNIJ 8.4 10/01/26.

MDTB merupakan reksadana yang menawarkan alokasi aset yang dinamis, persentase alokasi setiap aset selalu dipantau dan disesuaikan dengan perkembangan pasar. Perubahan persentase alokasi bisa ditemukan di fund fact sheet, contohnya di fund fact sheet bulan Mei 2022 persentase alokasi aset terdiri dari saham 44,47%, obligasi pemerintah 38,23%, lalu pasar uang 17,30%, sedangkan di bulan Agustus 2022 persentase alokasi aset berubah menjadi saham 70,16%, obligasi korporasi 17,24%, obligasi pemerintah 4,69%, kemudian pasar uang di 7,90%. Perubahan alokasi yang aktif ini menunjukkan leluasanya MAMI mengelola Reksadana MDTB untuk memenangkan peluang optimal dari pergerakan pasar.

Berinvestasi di MDTB membuka banyak peluang bagi Smart Investor yang ingin selalu memaksimalkan peluang pertumbuhan di tengah dinamika pasar finansial. Strategi investasi yang dirancang sangat fleksibel berpeluang memperbesar potensi keuntungan maksimal di setiap siklus pasar.  

Baca juga Ini Dia Reksadana Campuran yang Pas Dipilih Saat Pasar Berfluktuasi

(ADV)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.