Bareksa.com -Reksadana indeks atau index fund kembali berkinerja positif, baik dari sisi dana kelolaan maupun unit penyertaan. Bahkan, pertumbuhannya tertinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya pada Juni 2022.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2022 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan reksadana indeks pada Mei 2022 senilai Rp11 triliun. Pada bulan lalu, dana kelolaan reksadana indeks tersebut tumbuh baik secara bulanan/MOM, sepanjang tahun berjalan/YTD, maupun tahunan/YOY yakni masing-masing tumbuh 3 persen, 21 persen, dan 43 persen.
Di sisi lain, unit penyertaan reksadana indeks pada bulan lalu tercatat 10,79 miliar unit. Unit penyertaan reksadana indeks tumbuh 10 persen secara bulanan, naik 15 persen sepanjang tahun berjalan, dan melonjak 22 persen secara tahunan.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2022
Baca juga Kelolaan Industri Reksadana Semester I 2022 Merosot Lagi, Tapi Index Fund Justru Naik
Pertumbuhan positif dana kelolaan maupun unit penyertaan reksadana indeks secara industri pada bulan lalu, ditopang oleh sebagian besar perusahaan manajemen investasi (MI) atau manajer investasi dalam daftar 20 besar yang membukukan kinerja positif.
Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia PAM) kembali tercatat sebagai manajer investasi yang membukukan pertumbuhan dana kelolaan reksadana indeks terbesar pada bulan lalu secara bulanan/MOM, yakni mencapai 93 persen. Batavia PAM menempati posisi ke-13 dari 20 manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana indeks terbesar Juni 2022.
Sepanjang tahun berjalan, Sinarmas AM juga tercatat kembali sebagai manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan index fund tertinggi, yakni hingga 104 persen. Sinarmas AM menempati posisi ke-16 dari daftar manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana indeks terbesar Juni 2022.
Sedangkan Mandiri Manajemen Investasi, kembali tercatat dengan pertumbuhan paling besar dana kelolaan reksadana indeks secara tahunan, yakni mencapai 212 persen. Mandiri Investasi menempati posisi ke-8 dari 20 manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana indeks terbesar bulan lalu.
Baca juga Bareksa Insight : Inflasi AS Juni Melesat 9,1 Persen, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Sementara itu BNI AM tercatat masih menempati posisi puncak daftar manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana indeks terbesar pada Juni 2022. Pangsa pasar reksadana indeks yang dikuasai BNI AM sebesar 22 persen, dengan dana kelolaannya Rp2,42 triliun.
Dana kelolaan index fund BNI AM tumbuh positif secara bulanan, sepanjang tahun berjalan, maupun tahunan yakni masing-masing 2 persen, 101 persen, dan 210 persen.
BNP Paribas Asset Management (BNP AM) tercatat bertahan berada di posisi kedua manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana indeks terbesar. Dana kelolaan reksadana indeks BNP AM pada bulan lalu Rp2,01 triliun, dengan pangsa pasar 18 persen.
Posisi ketiga manajer investasi dengan dana kelolaan index fund terbesar pada Juni 2022 ditempati Syailendra yang berhasil naik satu peringkat dibandingkan bulan sebelumnya. Kelolaan reksadana indeks Syailendra pada bulan lalu Rp1,22 triliun, dengan pangsa pasar dikuasai 11 persen.
Kelolaan reksadana indeks Syailendra tumbuh 12 persen secara bulanan dan naik 55 persen secara tahunan.
Baca juga Top 5 MI Ini Catat Lonjakan Dana Kelolaan Saat Industri Reksadana Tertekan di Juni
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2022
Adapun reksadana indeks (index fund) adalah reksadana yang portofolio investasinya dikelola secara pasif dengan mengacu kepada indeks tertentu. Indeks yang dijadikan acuan bisa berupa indeks saham ataupun indeks obligasi.
Dengan hanya mengacu pada indeks tertentu, biaya pengelolaan reksadana indeks lebih murah daripada reksadana dikelola aktif. Reksadana indeks jadi salah satu produk investasi yang disarankan Warren Buffett, salah seorang terkaya sejagat yang mengumpulkan hartanya dari investasi.
Baca juga Warren Buffett Pilih Index Fund Hadapi Lonjakan Inflasi, Cuannya Hingga 19 Persen Lho
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2022. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Martina Priyanti/Tim Data/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.