Bareksa.com - Tahun ajaran baru yang artinya waktu anak untuk mulai masuk sekolah untuk pertama kalinya maupun naik ke jenjang yang lebih tinggi, tiba. Reksadana bisa dipilih sebagai salah satu cara untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
Ada baiknya memang dana pendidikan anak dipersiapkan jauh-jauh hari. Untuk itu, perlu perencanaan matang untuk menyiapkan modal biaya pendidikan yang antara lain mencangkup biaya iuran sekolah, biaya kursus, hingga biaya membeli keperluan sekolah seperti seragam, buku pelajaran, serta perkiraan biaya yang diperlukan untuk transportasi ke sekolah.
Dalam membuat perencanaan itu pula, ada baiknya memperhitungkan besaran inflasi pendidikan. Selain perencanaan keuangan dengan alokasi dana pendidikan secara rutin, faktor lainnya yang harus diperhitungkan adalah besaran inflasi kebutuhan pendidikan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 seperti dilansir Bisnis, rata-rata inflasi biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas adalah 10 persen hingga 15 persen per tahun dan di tingkat perguruan tinggi sebesar 30 persen hingga 45 persen per tahun.
Makanya, untuk mengejar potensi kenaikan inflasi maka ada baiknya dana pendidikan anak dipersiapkan jauh-jauh hari serta dalam berbagai instrumen investasi. Tapi mengapa perlu berinvestasi? Berinvestasi adalah kegiatan menanam modal ke dalam suatu aset dengan harapan nilainya akan naik di masa depan.
Dengan berinvestasi, kita bisa mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih besar dari sekadar menabung. Reksadana, selain emas dan Surat Berharga Negara (SBN), tersedia di super app Bareksa dan merupakan salah satu instrumen investasi keuangan yang familiar di masyarakat.
Baca juga Cara Siapkan Dana Pendidikan Anak dari Cuan Selisih Harga Beli - Jual Emas
Lebih lanjut, ulasan kali mengenai mempersiapkan dana pendidikan anak dengan berinvestasi reksadana. Dalam berinvestasi reksadana, seseorang tentu berharap mendapatkan keuntungan sebesar mungkin, tetapi tentu perlu mengingat satu hal bahwa keuntungan yang besar berbanding lurus dengan risiko yang besar pula, alias high return high risk.
Maka, jenis reksadana apa yang paling menguntungkan untuk berinvestasi, tentu jawaban ini tergantung dari tujuan finansial masing-masing investor. Beda tujuan, beda jangka waktu, maka beda pula reksadana yang sebaiknya dipilih.
Pemilihan jenis reksadana sebaiknya menyesuaikan dengan tujuan atau kapan hasil investasi reksadana tersebut akan dipakai. Selain itu, investor perlu menyesuaikan dengan profil risikonya masing-masin.
Tapi jika mengacu pada prinsip high return high risk, reksadana mana yang menawarkan keuntungan paling tinggi terlebih untuk menyiapkan dana pendidikan anak?
Kalau ada pertanyaan jenis reksadana apa yang paling berpotensi menguntungkan dari sisi imbal hasil (return), maka reksadana saham adalah jawabannya. Sesuai namanya, jika kita berinvestasi di reksadana saham, maka sebagian besar uang kita akan dialokasikan pada instrumen saham.
Tapi, jangan karena tergiur keuntungan yang paling tinggi, kita langsung menyetorkan semua uang kita untuk reksadana saham. Hal yang lain perlu diketahui, dari seluruh jenis reksadana yang ada, reksadana saham memiliki tingkat risiko tertinggi sehingga kurang cocok bagi investor yang punya profil risiko konservatif (takut menghadapi penurunan nilai investasi).
Hal tersebut tidak terlepas dari tingkat fluktuasi harga saham yang bergerak sangat dinamis. Karena alasan yang sama pula, reksadana saham kurang cocok untuk tujuan finansial jangka pendek. Sebaiknya kamu memilih reksadana saham untuk tujuan finansial jangka panjang, minimal 5 tahun.
Jadi, kalau sekarang anak masih di usia 5 tahun, maka smart investor bisa mulai mempersiapkan dana pendidikan untuk jenjang SMA dan kuliah dengan reksadana saham.
Baca juga Daftar Reksadana Saham Terbaik Januari - Mei 2022, Cuan Hingga 16 Persen
Sementara jika masih belum terlalu berani menghadapi fluktuasi reksadana saham, masih ada reksadana campuran yang bisa dijadikan alternatif berinvestasi dengan keuntungan yang masih tergolong tinggi, namun secara umum masih di bawah reksadana saham.
Karena namanya campuran, maka uang investasi akan dialokasikan pada campuran instrumen antara saham, obligasi dan pasar uang. Alhasil, komposisi portofolio reksadana kita bisa lebih fleksibel dan lebih rendah risikonya dibandingkan dengan reksadana saham. Jangka waktu investasi reksadana campuran disarankan 3-5 tahun.
Selanjutnya reksadana yang menawarkan keuntungan tertinggi adalah reksadana pendapatan tetap. Sesuai namanya, jika kita berinvestasi reksadana pendapatan tetap, maka sebagian besar uang kita akan dialokasikan pada instrumen yang menghasilkan pendapatan tetap yakni surat utang atau obligasi.
Karena itu, reksadana jenis ini menawarkan kinerja yang relatif stabil dengan risiko yang lebih rendah, berbeda dengan dua reksadana sebelumnya yang memiliki fluktuasi tinggi karena adanya alokasi pada saham. Reksadana pendapatan tetap cocok bagi kita yang memiliki profil risiko moderat dan untuk tujuan jangka menengah sekitar 1-3 tahun.
Pilihan terakhir adalah reksadana pasar uang. Sesuai namanya, jika kita berinvestasi reksadana pasar uang, maka seluruh uang kita akan dialokasikan pada instrumen pasar uang berupa deposito dan juga surat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Reksadana pasar uang memang menawarkan return yang paling rendah, namun setara dengan risiko yang juga paling rendah. Namun potensi return yang didapat dari reksadana jenis ini masih bisa lebih besar dibandingkan deposito, mengingat adanya alokasi lain pada surat utang yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun.
Pada dasarnya, reksadana jenis ini bertujuan untuk menjaga likuiditas investor yang jika sewaktu-waktu membutuhkan pencairan dana dalam waktu dekat, sehingga cocok untuk tujuan jangka pendek sekitar 1 tahun dan untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif (tidak menyukai risiko sama sekali).
Reksadana pasar uang cocok untuk menyiapkan dana pendidikan anak untuk tahun ajaran baru berikutnya. Jadi kalau mulai investasi sekarang dan ingin dipakai tahun depan, smart investor bisa memilih reksadana pasar uang.
Baca juga Bareksa Insight : Pasar Menanti Arah Ekonomi, Emas dan Reksadana Ini Bisa Dipilih
Berdasarkan penjelasan di atas, reksadana saham memang menjadi jawaban atas pertanyaan reksadana apa yang paling menguntungkan untuk investasi. Namun, jangan terburu-buru. Kenali dulu profil risiko kita dan identifikasi tujuan finansial yang ingin dicapai yakni misalnya berapa lama rencana waktu untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
Baca juga Promo Payday Beli Reksadana di Bareksa, Raih Voucher hingga Rp1 Juta
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.