Bareksa.com - Anda ingin membeli produk reksadana saham tapi belum memutuskan pilih yang mana? Dana kelolaan atau asset under management bisa jadi satu indikator kepercayaan investor untuk menaruh dana dalam produk reksadana, meski tidak selalu mencerminkan kinerja reksadana.
Berdasarkan Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2022, yang mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut daftar produk reksadana saham dengan kelolaan terbesar April 2022 yang mungkin bisa Anda dipertimbangkan.
Schroder Dana Prestasi Plus kembali bertahan menempati posisi puncak dari 20 top produk reksadana saham dengan dana kelolaan terbesar pada bulan lalu. Disusul Batavia Dana Saham yang berada di posisi ke-2, dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS pada posisi ke-3 reksadana saham terbesar.
Posisi ke-4 ditempati Ashmore Dana Ekuitas Nusantara yang berhasil naik satu peringkat dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara bak bertukar posisi, BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK 1 jadi menempati posisi ke-5 reksadana saham terbesar secara AUM.
Dari Top 5 Reksadana Saham kelolaan terbesar industri, empat di antaranya sudah tersedia di marketplace reksadana Bareksa.
Lebih lanjut daftar top 20 produk reksadana saham dengan kelolaan terbesar pada bulan lalu, terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel ini menunjukkan nilai asset under management (AUM) dalam denominasi rupiah, meski ada sejumlah reksadana saham yang berinvestasi dalam denominasi dolar AS.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2022
Sementara itu, Batavia Saham Cemerlang dan Batavia Saham Sejahtera, tercatat sebagai produk reksadana saham dengan pertumbuhan kelolaan terbesar sepanjang tahun berjalan/YTD, masing-masing tumbuh 17 persen.
Sedangkan secara bulanan/MOM, Manulife Saham Andalan tercatat sebagai produk reksadana saham dengan pertumbuhan kelolaan paling besar yakni mencapai 49 persen.
Sebagai catatan, besarnya dana kelolaan atau AUM tidak selalu mencerminkan kinerja reksadana, tetapi bisa menjadi satu indikator kepercayaan investor karena mereka banyak menaruh dana dalam produk ini.
Baca juga Benarkah Sell in May and Go Away Terjadi Tahun Ini?
Sesuai dengan namanya, reksadana saham mayoritas berinvestasi di aset saham atau ekuitas. Makanya, reksadana saham menjadi salah satu jenis reksadana yang paling banyak dikenal masyarakat. Reksadana saham sendiri merupakan cara lain untuk berinvestasi di saham secara tidak langsung.
Dengan jumlah dana yang terjangkau investor bisa berinvestasi di saham dan tidak perlu repot-repot menganalisa dan memonitor saham yang dibeli. Seperti dilansir dari laman resmi Schroders Indonesia, reksadana saham wajib berinvestasi minimum 80 persen di saham.
Reksadana saham yang termasuk dalam reksadana terbuka ini merupakan reksadana yang memberikan potensi hasil investasi lebih tinggi dibandingkan ketiga jenis reksadana lainnya (pasar uang, pendapatan tetap dan campuran).
Dengan waktu bersamaan, potensi imbal hasil reksadana saham juga disertai dengan risiko yang lebih tinggi pula. Reksadana saham sesuai untuk investor yang memiliki profil risiko agresif untuk tujuan jangka panjang, lebih dari 5 tahun.
Racikan portofolio saham di dalam reksadana saham bisa bermacam-macam. Misalnya, reksadana saham big cap maka berinvestasi mayoritas di saham berkapitalisasi besar di bursa atau, reksadana saham small-mid cap yakni berinvestasi mayoritas di saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah di bursa.
Baca juga Telkom Laba Rp6,1 Triliun di Kuartal I, Begini Kinerja Reksadana Beraset Saham TLKM
Jenis dan produk investasi apapun yang dipilih agar selalu disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko ya!
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2022. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
Baca juga Promo Bareksa OVO Ekstra Bantuin, Beli Reksadana Raih Cashback hingga Rp75 Ribu
(Martina Priyanti/Tim Data/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.