Bareksa.com - Menutup kuartal I 2022, industri reksadana Tanah Air kembali mengalami penurunan kinerja dalam hal total dana kelolaan (asset under management/AUM) jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Maret 2022 AUM industri reksadana di Indonesia tercatat Rp568,19 triliun, turun Rp2,64 triliun (-0,46 persen) dari posisi per Februari 2022 yang senilai Rp570,83 triliun. Hal tersebut merupakan penurunan AUM untuk ketiga kali beruntun sejak awal tahun ini.
Di sisi lain, penurunan AUM yang terjadi pada bulan lalu juga disebabkan oleh keluarnya sebagian pelaku pasar, di mana mereka cenderung mengurangi kepemilikan reksadananya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya unit penyertaan dari sebelumnya 419,76 miliar unit per Februari 2022, menjadi 416,37 miliar unit penyertaan per Maret 2022.
Artinya, sepanjang bulan lalu terdapat penurunan unit penyertaan 3,39 miliar atau sekitar -0,81 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Satu hal yang menarik, penurunan AUM industri reksadana yang terjadi pada Maret 2022 secara umum ternyata tidak disebabkan oleh penurunan mayoritas jenis reksadanayang ada.
Berdasarkan data OJK, dari 9 jenis reksadanayang ada, 5 di antaranya sejatinya masih berhasil menorehkan kenaikan AUM, sementara 4 jenis lainnya mencatatkan penurunan AUM.
Namun karena nilai penurunan 4 jenis tersebut lebih besar dibandingkan dengan kenaikan 6 jenis lainnya, alhasil secara keseluruhan AUM industri harus mengalami koreksi.
Tipe Reksa Dana | AUM Feb-22 | AUM Mar-22 | Pertumbuhan |
Capital Protected Fund | 100.95 | 102.54 | 1.59 |
Equity Fund | 129.18 | 124.53 | (4.65) |
Exchanged Traded Fund | 15.60 | 15.66 | 0.06 |
Fixed Income Fund | 151.81 | 155.77 | 3.97 |
Global Fund | 19.96 | 19.54 | (0.42) |
Index Fund | 9.19 | 9.04 | (0.15) |
Mixed Asset Fund | 26.90 | 27.14 | 0.24 |
Money Market Fund | 114.16 | 110.67 | (3.49) |
Sukuk Based Fund | 3.10 | 3.31 | 0.21 |
Total | 570.83 | 568.19 | (2.64) |
Sumber: OJK, diolah Bareksa; Nominal dalam Rp Triliun
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat dana kelolaan reksadana saham mengalami penurunan terbesar dengan berkurang Rp4,65 triliun dan berkontribusi paling besar terhadap penurunan AUM industri, disusul oleh reksadana pasar uang yang juga turun cukup dalam mencapai Rp3,49 triliun.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.