Bareksa,com - Kinerja pasar saham Tanah Air ditutup sumringah dengan kenaikan cukup signifikan, senada dengan kinerja bursa saham regional Asia. Pada perdagangan Rabu (16/3/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan kenaikan 1,07 persen ke level 6.992,40.
Aktivitas perdagangan tergolong cukup ramai dengan nilai transaksi yang mencapai Rp15,27 triliun, disertai dengan aksi beli investor asing yang mencatatakan net buy senilai Rp1,76 triliun di pasar reguler.
Pergerakan IHSG memang senada dengan bursa saham Kawasan Asia yang juga kompak menghijau. Indeks Hang Seng Hong Kong meroket hingga 9,08 persen, Shanghai Composite China melesat 3,48 persen, Straits Times Singapura melonjak 1,7 persen, Nikkei Jepang menguat 1,64 persen, KOSPI Korea Selatan terapresiasi 1,44 persen., dan ASX 200 Australia bertambah 1,1 persen.
Sentimen positif datang dari harga minyak mentah dunia yang terus merosot. Sebab, penurunan tersebut akan mengurangi tekanan inflasi yang sudah sangat tinggi di negara Barat.
Inflasi yang terus menanjak dikhawatirkan akan mengakselerasi inflasi, sehingga menekan pertumbuhan ekonomi, bahkan hingga terjadinya stagflasi.
Harga minyak mentah baik jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent kini sudah di bawah US$ 100/barel. Brent pada 7 Maret lalu nyaris mencapai US$ 140/barel.
Pelaku pasar akan memantau hasil rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang dijadwalkan akan diumumkan pada Rabu siang waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir sebesar 25 basis poin (bp) untuk mengekang lonjakan harga atau inflasi.
Selain memantau rilis hasil rapat The Fed, investor di RI juga mengantisipasi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level 3,5 persen dalam dua hari ini.
Kondisi pasar saham Indonesia yang bergerak positif pada perdagangan kemarin, secara umum turut mendorong kinerja reksadana berbasis saham.
Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham dan indeks reksadana saham syariah kompak menorehkan kenaikan masing-masing 0,99 persen dan 0,61 persen.
Sumber: Bareksa
Kemudian secara lebih rinci, produk reksadana saham memang terlihat mendominasi kinerja positif dengan return harian tertinggi pada perdagangan kemarin.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan top 10 return pada perdagangan kemarin, 8 di antaranya ditempati oleh produk reksadana saham, sementara 2 lainnya masing-masing ditempati oleh produk reksadana campuran dan reksadana indeks & ETF.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang (>5 tahun). Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(KA01/Arief Budiman/AM)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.