Daftar Produk Reksadana Saham dengan Kelolaan Terbesar Februari 2022

Hanum Kusuma Dewi • 15 Mar 2022

an image
Ilustrasi analis trader investor reksadana saham sedang mengamati layar monitor komputer laptop yang menampilkan grafik investasi saham. (Shutterstock)

Schroder Dana Prestasi Plus menempati posisi pertama produk reksadana saham dengan dana kelolaan terbesar

Bareksa.com - Anda sedang mencari produk reksadana saham? Jika iya, daftar produk reksadana saham dengan kelolaan terbesar Februari 2022 ini mungkin bisa dipertimbangkan.

Schroder Dana Prestasi Plus kembali menempati posisi puncak dari 20 top produk reksadana saham dengan dana kelolaan terbesar pada bulan lalu. 

Baca juga Jadi Salah Satu Reksadana Terbaik, Begini Isi Schroder Dana Prestasi Plus

Kemudian, disusul Batavia Dana Saham yang berada di posisi ke-2 dan Manulife Dana Saham Kelas A pada posisi ke-3.

Selanjutnya, ada Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS di posisi ke-4 dan Ashmore Dana Ekuitas Nusantara menempati ke-5.

Rincian lengkap top 20 produk reksadana saham dengan kelolaan terbesar pada bulan lalu, terdapat dalam tabel di bawah ini.

20 Produk Reksadana Saham dengan Kelolaan Terbesar Februari 2022:

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report February 2022

Sementara itu, BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK1 tercatat sebagai produk reksadana saham yang mengalami pertumbuhan kelolaan terbesar sepanjang tahun berjalan/YTD yakni mencapai 17 persen. Secara bulanan/MoM, ada Batavia Saham Cemerlang, SAM Dana Cerdas, dan Batavia Saham Sejahtera masing-masing tercatat tumbuh 5 persen.

Sebagai catatan, besarnya dana kelolaan atau AUM tidak selalu mencerminkan kinerja reksadana, tetapi bisa menjadi satu indikator kepercayaan investor karena mereka banyak menaruh dana dalam produk ini. 

Lihat juga Daftar 10 Reksadana Saham Terbaik hingga Februari 2022

Reksadana Saham Adalah

Sesuai dengan namanya, reksadana saham mayoritas berinvestasi di aset saham atau ekuitas. Makanya, reksadana saham menjadi salah satu jenis reksadana yang paling banyak dikenal masyarakat. 

Reksadana saham sendiri merupakan cara lain untuk berinvestasi di saham secara tidak langsung. Dengan jumlah dana yang terjangkau investor bisa berinvestasi di saham dan tidak perlu repot-repot menganalisa dan memonitor saham yang dibeli.

Seperti dilansir dari laman resmi Schroders Indonesia, reksadana saham wajib berinvestasi minimum 80 persen di saham. Reksadana saham termasuk dalam reksadana terbuka ini merupakan reksadana yang memberikan potensi hasil investasi lebih tinggi dibandingkan ketiga jenis reksadana lainnya.

Saat bersamaan, reksadana saham juga disertai dengan risiko yang lebih tinggi pula. Reksadana saham sesuai untuk investor yang memiliki profil risiko agresif untuk tujuan jangka panjang, lebih dari 5 tahun.

Racikan portofolio saham di dalam reksadana saham bisa bermacam-macam. Misalnya, reksadana saham big cap maka berinvestasi mayoritas di saham berkapitalisasi besar di bursa atau, reksadana saham small-mid cap yakni berinvestasi mayoritas di saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah di bursa.

Apapun jenis dan produk investasi yang dipilih agar selalu disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko ya!

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report February 2022. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

Baca juga Investasi Reksadana Pakai Robo Advisor Bareksa, Bisa Raih OVO Rp50 Ribu

(Martina Priyanti/Tim Data/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.