Bareksa.com - Harga nikel global meroket 26 persen dalam sehari akibat konflik Rusia dan Ukraina dikhawatirkan menghambat pasokan. Investor yang memegang saham berbasis tambang nikel, termasuk sejumlah reksadana saham dan reksadana campuran, ikut diuntungkan dari kenaikan harga nikel global.
Seperti dikutip CNBC Indonesia, harga nikel mencapai US$36.303 per ton pada Senin (7/3/2022) pukul 15:00 WIB, naik 26,23 persen dibandingkan harga pada penutupan kemarin. Harga saat ini merupakan yang tertinggi sejak 2007.
Kenaikan harga nikel disebabkan kecemasan pelaku pasar dunia bahwa sanksi yang akan diberlakukan terhadap Rusia dapat mengganggu pasokan nikel global.
Sebagai informasi, Rusia merupakan produsen nikel terbesar ketiga di dunia. Dengan proyeksi produksi 250.000 ton pada 2021, menurut data US Geological Survey, Rusia memasok sekitar 9,25 persen produksi nikel dunia.
Karena kecemasan akan kelangkaan pasokan, harga nikel pun melesat naik, dan Indonesia sebagai satu produsen nikel terbesar dunia pun diuntungkan, termasuk perusahaan tambang tercatat di Bursa Efek Indonesia seperti PT Antam Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) merupakan produsen nikel Indonesia.
Oleh karena itu, para investor pun memburu saham ANTM dan INCO, sehingga harga kedua saham tambang ini melesat masing-masing 15 persen dan 12,96 persen hari ini (7/3/2022).
Baca juga Top 10 Reksadana Cuan Tertinggi Pekan I Maret di Tengah Sentimen Konflik Rusia - Ukraina
Melihat adanya sentimen positif terhadap saham-saham nikel, maka menarik untuk mengetahui kira-kira produk reksadana apa saja yang menjadikan saham tersebut sebagai underlying asset portofolionya.
Berikut beberapa reksadana di Bareksa, baik reksadana saham maupun reksadana campuran, yang tercatat memiliki saham ANTM dan INCO dalam portofolionya, menurut top holdings dalam fund fact sheet per Januari 2022 :
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet per Januari 2022, saham ANTM merupakan yang terbanyak menjadi underlying asset dengan 13 produk reksadana, disusul INCO dengan 5 produk reksadana.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham dan reksadana campuran memiliki aset saham dalam portofolionya yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi naik dalam jangka panjang. Reksadana saham cocok untuk investor agresif dan jangka waktu investasi yang panjang di atas lima tahun. Reksadana campuran cocok juga untuk investor moderat agresif dengan jangka waktu di atas lima tahun.
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.