Bareksa.com - Tahun 2021 tinggal tersisa kurang satu bulan dan 2022 menjelang. Dampak dari pandemi Covid-19 yang kini hadir dengan varian terbarunya, masih amat dirasakan di seluruh dunia. Seperti tahun kemarin, tahun ini juga berjalan tidak mudah karena adanya pandemi, tapi 2021 toh akan berakhir.
Kondisi ekonomi dan sosial yang masih belum stabil, secara langsung mendorong masyarakat menjadi hati-hati termasuk dari sisi keuangan. Tetap dibutuhkan fokus ke jangka panjang dengan menjaga likuiditas yang cukup untuk jangka pendek.
Investasi dengan tujuan jangka panjang, idealnya tetap harus dilakukan, meski karena pandemi, nominal yang dialokasikan untuk investasi turun. Saat bersamaan, investor termasuk seorang pemula untuk mempersiapkan cash dan atau investasi yang sifatnya jangka pendek. Tujuannya tak lain sebagai dana cadangan jika terjadi sesuatu maupun untuk menangkap peluang baik di investasi.
Nah, reksadana pasar uang bisa jadi salah satu instrumen investasi yang dapat dipertimbangkan.
Melansir laman resmi Schroders, reksadana pasar uang adalah reksadana yang dana kelolaannya diinvestasikan seluruhnya di instrumen pasar uang, deposito berjangka atau obligasi yang diterbitkan dengan jangka waktu 1 tahun atau obligasi yang sisa jatuh temponya kurang dari 1 tahun.
Obligasi dimaksud misalnya, deposito berjangka, sertifikat deposito (negotiable certificates of deposit), surat berharga pasar uang, surat pengakuan utang, sertifikat Bank Indonesia, surat berharga komersial (commercial paper) yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek, obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun dan instrumen pasar uang lainnya. Umumnya, reksadana pasar uang memberikan potensi pengembalian investasi yang lebih tinggi dari deposito dan tabungan.
Berikut sejumlah manfaat dan risiko dalam berinvestasi di reksadana pasar uang :
1. Investasi yang terjangkau, bisa dimulai dengan Rp50.000 bahkan Rp10.000.
2. Potensi keuntungan yang lebih tinggi dari tabungan atau deposito.
3. Pengelolaan profesional oleh manajer investasi yang memiliki keahlian dan pengalaman.
4. Efisiensi waktu karena tidak perlu melakukan analisa investasi dan administrasi.
5. Diversifikasi, karena diinvestasikan ke berbagai jenis instrumen.
6. Keuntungan perpajakan, pengembalian investasi reksadana bukan merupakan objek pajak.
7. Likuid, dapat dicairkan sewaktu-waktu pada hari bursa.
8. Transparan, karena perkembangan NAB dan data kepemilikan mudah dimonitor setiap saat.
Seperti halnya berinvestasi pada instrumen investasi apapun, reksadana pasar uang juga memiliki risiko. Risiko investasi reksadana pasar uang dimaksud:
1. Risiko penurunan nilai aktiva bersih (NAB) antara lain karena turunnya harga efek portofolio, perubahan tingkat suku bunga yang mengakibatkan fluktuasi pengembalian instrumen pasar uang, wanprestasi dari bank atau penerbit surat berharga, serta force majeur.
2. Risiko ekonomi dan politik.
3. Risiko likuiditas.
4. Risiko perubahan peraturan.
5. Risiko pembubaran dan likuidasi.
Reksadana pasar uang dinilai sangat sesuai untuk investor pemula yang ingin berinvestasi di reksadana. Alasannya karena belum memiliki pengalaman dan pengetahuan investasi pasar modal dan yang baru saja beralih dari produk tabungan atau deposito. Nah, bagi Anda yang memiliki profil risiko konservatif atau yang memiliki tujuan investasi jangka pendek, bisa melirik reksadana pasar uang.
Reksadana pasar uang juga dinilai sering dijadikan sebagai pilihan investasi oleh investor dengan profil risiko yang lebih tinggi. Yakni sebagai diversifikasi portofolio investasi atau ketika pasar saham atau obligasi mengalami ketidakpastian.
Perlu diingat, reksadana pasar uang merupakan produk pasar modal, bukan produk perbankan jadi tidak dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Tapi, pengelolaan reksadana pasar uang di Indonesia diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.