Mayoritas Muslim RI Ingin Haji Usia Muda, Principal AM Pasarkan Reksadana Haji

Abdul Malik • 09 Nov 2021

an image
Sejumlah jemaah umroh haji sedang melakukan ibadah di sekitar Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (shutterstock)

Program yang dikelola dengan prinsip syariah ini ditargetkan bisa membantu kaum Muslim di Indonesia untuk merencanakan tabungan hajinya sejak usia muda

Bareksa.com - PT Principal Asset Management (Principal AM) meluncurkan program tabungan haji pertama di Indonesia, yang diberi nama Principal Haji Muda. Principal AM menyatakan program tabungan haji yang dikelola dengan prinsip syariah ini ditargetkan bisa membantu kaum Muslim di Indonesia untuk merencanakan tabungan hajinya sejak usia muda, guna bisa mendapatkan kuota haji sejak dini.

Principal Haji Muda, merupakan program investasi reksadana syariah dengan akses digital yang pertama di Indonesia untuk perencanaan ibadah haji. Program ini secara resmi berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan didukung penuh oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

"Skema program investasi untuk perencanaan ibadah haji ini telah memenuhi kaidah investasi syariah yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan Muslim dan Muslimah muda di Indonesia dalam mengumpulkan dana awal untuk booking kursi perjalanan ibadah haji di usia yang masih muda," kata Fadlul Imansyah, Direktur Syariah PT Principal Asset Management beberapa waktu lalu. 

Principal Haji Muda membantu nasabah untuk melakukan pegumpulan biaya setoran awal haji Rp25 juta dengan cara menginvestasikan setoran bulanan ke dalam dua produk reksadana syariah Principal AM yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Produk-produk tersebut adalah Reksa Dana Syariah Principal Income Fund Syariah dan Reksa Dana Syariah Cash Fund Syariah 2. 

Kontribusi bulanan yang diberikan oleh nasabah akan dialokasikan ke dalam dua produk reksadana Syariah tersebut dengan menggunakan skema target risk.  "Dalam artian, semakin nasabah mendekati tenor investasinya, akan semakin rendah risiko yang mungkin dihadapi oleh nasabah," ungkap Principal AM.

Haji Usia Muda

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Principal AM kepada 426 responden, sebanyak 80 persen responden Indonesia sangat ingin untuk bisa menunaikan ibadah haji dan 70 persen di antaranya ingin untuk bisa berangkat haji di usia muda, apabila mereka mampu mengumpulkan dana.

Saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia lebih banyak mengumpulkan dana setelah melewati usia muda atau produktif. Hal ini berujung pada keberangkatan haji yang dilaksanakan pada usia yang tidak produktif – yang memungkinkan adanya masalah kesehatan ataupun tantangan lainnya, dan akhirnya membuat mereka belum dapat menunaikan ibadah Haji.

“Badan Pengelola Keuangan Haji ( BPKH) mendukung gerakan Ayo Haji Muda, di mana gerakan moral ini membangun kesadaran untuk mengutamakan ibadah haji, dan mempersiapkannya sejak dini. Sebagaimana diketahui sebagian besar jemaah haji reguler mendaftarkan haji saat usianya di atas 40 tahun, sehingga dengan masa tunggu yang panjang sulit untuk dapat menunaikan ibadah haji saat usia di bawah 60 tahun. Padahal Ibadah haji merupakan ritual ibadah yang mengandalkan kekuatan fisik.” kata A Iskandar Zulkarnain SE, MM, Anggota Badan Pelaksana BPKH.

“Semoga dengan memudahkan untuk merencanakan dan mengumpulkan biaya awal ibadah haji, kami yakin masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi untuk menunaikan ibadah haji pada usia yang produktif,” dia melanjutkan.

“Principal memahami pentingnya mengumpulkan dana untuk menunaikan Ibadah haji ke Tanah Suci bagi masyarakat Indonesia” kata Fadlul.

“Kami sangat senang untuk menggunakan pengalaman investasi yang kami miliki dalam skala global dan menggabungkannya dengan pemahaman serta pengalaman kami dalam pelaksanaan investasi syariah, sehingga kami bisa memberikan solusi investasi baru untuk membantu konsumen merasa optimis dalam mengumpulkan dana guna mencapai cita-cita mereka berangkat ke Tanah Suci,” dia memaparkan.

Upaya Transformasi Digital

Dato’ Paduka Syed Mashafuddin Bin Syed Badarudin, Chief Executive Officer Principal Islamic Asset Management dan Head of Islamic Business Principal Group mengatakan bahwa misi perseroan adalah untuk menumbuhkembangkan kemandirian finansial bagi semua orang, melalui solusi investasi inklusif dan upaya transformasi digital.

“Pandemi telah mempercepat perjalanan transformasi digital kami, dan dengan kerja sama bersama partner strategis kami, kami mampu memberi solusi investasi yang sesuai kaidah syariah untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah kami,” dia mengungkapkan.

Iggi Achsien, Sekretaris Jenderal dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengatakan menyambut baik inisiatif dari Principal Asset Management berupa inovasi yang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menunaikan cita-cita penting dalam hidup, yaitu menunaikan ibadah Haji.

“Program ini perlu didukung bersama dan kami berharap dari program ini dapat lahir suatu gerakan berkelanjutan yang mendorong peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk melek finansial," katanya.

Dalam rangka sosialisasi pentingnya mengumpulkan biaya haji saat usia produktif dan pengenalan program Principal Haji Muda sebagai salah satu cara untuk memenuhi aspirasi tersebut,

"Principal akan bekerjasama dengan BPKH dan MES untuk mengadakan sosialisasi ini ke berbagai komunitas dan universitas di Indonesia. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, para Muslim dan Muslimah muda dapat lebih merasa optimis untuk mengumpulkan biaya berhaji sedini mungkin," kata Fadlul.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.