Bareksa.com - Awal Oktober ini tampaknya menjadi periode yang manis bagi para pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Bagaimana tidak? Baru tiga hari perdagangan berjalan di bulan ini, saham emiten bergerak yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi ini telah mengakumulasi kenaikan 24,37 persen.
Selain itu, investor asing pun tampak semakin rajin mengoleksi saham PGAS yang tercermin dari catatan total aksi beli bersih (net buy) dalam tiga hari perdagangan terakhir yang mencapai Rp206,30 miliar.
Ngegas-nya saham PGAS terjadi seiring dengan kinerja keuangannya yang ciamik sepanjang semester I 2021.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Kamis (30/9) malam, PGAS berhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih US$196,5 juta. Angka ini meroket 2.823 persen dibanding realisasi semester I 2020 yang sebesar US$6,72 juta.
Namun, melesatnya bottomline PGAS terjadi ketika perusahaan penyedia gas ini mencatatkan penurunan pada sisi pendapatan. Tercatat, pendapatan PGAS turun tipis 0,31 persen secara tahunan menjadi US$1,46 miliar.
Saat pendapatan stabil, PGAS melakukan berbagai efisiensi, salah satunya tercermin dari beban niaga dan infrastruktur yang membaik dari awalnya US$174,81 juta pada semester I 2020 menjadi US$156,97 juta pada semester I 2021. Beban umum dan administrasi juga tercatat dipangkas dari US$88,58 juta menjadi US$82,11 juta. Kemudian, beban lain-lain mengalami penurunan signifikan dari US$27,54 juta menjadi US$12,97 juta
Melihat adanya lonjakan signifikan yang terjadi pada saham PGAS, maka menarik untuk mengetahui kira-kira produk reksadana apa saja yang memiliki saham ini dalam portofolionya.
Berikut beberapa reksadana di Bareksa yang tercatat menjadikan saham PGAS sebagai underlying asset dalam portofolionya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet yang ada, setidaknya terdapat 7 produk reksadana yang tercatat memiliki saham PGAS dalam portofolionya. Jenis produk reksadana tersebut terdiri dari 5 reksadana saham dan 2 reksadana campuran.
Tujuh reksadana tersebut yakni Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Equity Fund, Shinhan Balance Fud, MNC Dana Syariah Ekuitas, MNC Dana Kombinasi Icon, MNC Dana Ekuitas dan Avrist Equity - Cross Sektoral.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.