Bareksa.com - Kasus harian Covid-19 kembali turun mencapai level terendah dalam 2 bulan terakhir hingga mencapai angka dibawah 10,000, yakni 9,604 kasus pada Senin (23/08).
Menurut analisis Bareksa, turunnya kasus Covid-19 menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat mulai dilonggarkan secara bertahap dan berpotensi mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Sehingga hal tersebut turut menopang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta reksadana saham dan reksadana indeks.
Indeks saham Tanah Air pada 23 Agustus 2021 naik 1,31 persen ke level 6.109,83.
Di sisi lain, pasar obligasi turut mengalami penguatan seiring dengan naiknya optimisme investor terhadap pemulihan pertumbuhan ekonomi, efek dari tren penurunan kasus Covid-19. Mayoritas harga obligasi mengalami kenaikan dan mendorong penguatan kinerja reksadana pendapatan tetap.
Selain itu, Investor juga masih menanti kelanjutan kebijakan ekonomi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan turut mempengaruhi pergerakan pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
Seiring sumringahnya pasar saham dan obligasi nasional, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap yang bisa diandalkan dan tersedia di Bareksa.
Beberapa produk reksadana tersebut adalah :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 23 Agustus 2021)
Schroder Dana Istimewa : 18,7 persen
Manulife Saham SMC Plus : 22,32 persen
Principal Index IDX30 : -1,03 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : -0,64 persen
Batavia Dana Obligasi Ultima : 4,11 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 13,61 persen
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.