Berita / / Artikel

Covid-19 Buat Indeks Saham Fluktuatif, Reksadana Pendapatan Tetap Unggul

• 06 Jul 2021

an image
Ilustrasi investasi di obligasi korporasi dan Surat Berharga Negara (SBN) yang terus bertumbuh sehingga mendongkrak kinerja reksadana pendapatan tetap. (Shutterstock)

Beberapa reksadana yang mencatatkan kinerja unggul dalam sebulan terakhir, aset alokasinya didominasi oleh obligasi korporasi dengan jatuh tempo jangka pendek hingga menengah

Bareksa.com - Di tengah fluktuasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena lonjakan kasus Covid-19, instrumen berbasis pendapatan tetap masih mencatatkan kinerja positif.

Kondisi itu tercermin dari Indeks Obligasi Indonesia IBPA yang naik 0,3 persen dalam sebulan terakhir, dibandingkan IHSG turun 0,13 persen dalam periode yang sama.

Menurut analisis Bareksa, beberapa reksadana yang mencatatkan kinerja unggul dalam sebulan terakhir, aset alokasinya didominasi oleh obligasi korporasi dengan jatuh tempo jangka pendek hingga menengah (di bawah 5 tahun). Beberapa reksadana itu seperti reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium.

Selain itu, reksadana berbasis Sukuk Negara yang pergerakannya lebih stabil dibandingkan Surat Berharga Negara (SBN) konvensional turut mencatat kinerja positif. Produk reksadana yang memiliki portofolio Sukuk Negara seperti Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A.

Dalam setahun terakhir, reksadana pendapatan tetap Syailendra dan Eastspring masing-masing mencatakan kenaikan nilai aktiva bersih (NAB) atau membukukan imbal hasil 14,4 persen dan 9,9 persen.

Sementara Indeks Obligasi Indonesia mencatat penguatan 12 persen untuk periode yang sama.

Dilihat dari fund fact sheet  atau lembar fakta reksadana bulan Mei 2021, sekitar 73,9 persen dari dana kelolaan Syailendra Pendapatan Tetap Premium dialokasikan pada obligasi korporasi. Sementara alokasi pada obligasi pemerintah sebanyak 9,7 persen.

Adapun portofolio investasi Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A sebanyak 90,66 persen ditempatkan di efek syariah berpendapatan tetap dan 9,34 persen ditempatkan di instrumen pasar uang syariah dan atau deposito syariah.

Untuk jangka menengah hingga panjang, reksadana ini dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif investasi.

Kinerja 1 Tahun (2 Juli 2020 – 2 Juli 2021)

 Sumber: Bareksa & IBPA

Strategi Investasi Reksadana

Chief of Research and Business Development, Ni Putu Kurniasari menyatakan sepanjang pekan ini pasar modal nasional dibayangi risiko lonjakan jumlah kasus baru harian Covid-19 dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Adapun sentimen yang bisa mendorong naik kinerja pasar modal sepanjang pekan ini ialah tren suku bunga rendah dan kenaikan harga minyak dunia.

"Lonjakan kasus baru harian Covid-19 dalam sebulan terakhir turut mempengaruhi pergerakan IHSG jadi lebih berfluktuasi dengan kecenderungan sideways (mendatar) di kisaran 5.900-6.100. Investor masih wait and see (menanti) arah perkembangan kasus Covid untuk beberapa pekan ke depan," ungkapnya (5/7/2021).

Menurut Putu, investor reksadana dapat mempertimbangkan diversifikasi aset yang risikonya lebih moderat seperti pada reksadana pendapatan tetap. Selain itu investor juga bisa mempertimbangkan instrumen investasi dengan risiko rendah seperti reksadana pasar uang.

Beberapa contoh reksadana yang bisa dipertimbangkan investor adalah :

Sumber: Bareksa

Untuk diketahui, sepanjang pekan lalu yakni periode 28 Juni hingga 2 Juli 2021, indeks saham kebanggaan nasional naik tipis 0,01 persen di level 6.023,01. Kenaikan terbesar dicatatkan saham sektor kesehatan yang melonjak 4,23 persen dan saham sektor barang konsumsi primer yang meningkat 3,76 persen.

Adapun tingkat imbalan SBN 10 tahun pemerintah Indonesia naik ke level 6,68 persen dari pekan sebelumnya di 6,53 persen.

Perlu diingat, apapun reksadanapilihan kamu, selalu sesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu ya!

​(Sigma Kinasih/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Tags: