Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace finansial dan investasi terintegrasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta kinerja indeks acuannya (benchmark) periode sebulan terakhir (per 16 Juni 2021) :
IHSG : 2,36 persen
Indeks Reksadana Saham : 0,58 persen
Manulife Saham Andalan : 13 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -0,59 persen
Mandiri Investa Atraktif Syariah : 2,24 persen
Indeks Reksadana Campuran : 0,79 persen
Syailendra Balanced Opportunity Fund : 13,18 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,32 persen
Avrist Balanced - Amar Syariah : 0,48 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,78 persen
Sucorinvest Bond Fund : 1,67 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,65 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 1,07 persen
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,36 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,57 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,41 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,42 persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 16 Juni 2021 turun 0,17 persen ke level 6.078,57. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 16/06/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,4 persen, pada 16 Juni 2021.
Di tengah melemahnya IHSG, pasar obligasi masih stabil sehingga kinerja reksadana pendapatan tetap juga terus bertumbuh. Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang.
Di aplikasi marketplace reksadana Bareksa terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 4,62 dan 3,22 persen sejak awal tahun hingga 16 Juni 2021 (year to date). Dua reksadana itu adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan MNC Dana Syariah.
Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencetak return 4,62 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah Sukuk Negara Ritel Seri Sr-011 (SR011), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0053 (FR0053), Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2020 Seri B (INKP01BCN3), Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap III Tahun 2020 Seri A (BRPT01ACN3), dan BBRI_BEJ.
Sedangkan reksadana MNC Dana Syariah mencetak return 3,22 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Seri C, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap I Tahun 2019 Seri A, Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap III Tahun 2019 Seri C, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri B, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 Seri B, dan Sukuk Mudharabah Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry I Tahun 2018 Seri B.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(Reynaldi Gumay/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.