Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi telah menerapkan metodologi free float pada perdagangan Senin, (31/5). Perubahan metodologi ini akan mempengaruhi manajemen investasi dalam memilih portofolio reksadananya.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Albertus Fajar Subagyo menjelaskan, sampai saat ini terdapat 38 indeks di BEI dan 9 indeks lainnya yang sudah menggunakan metodologi free float.
"Sementara indeks lainnya masih menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar atau market capitalization weighting yang bobot penghitungan indeks harga sahamnya menggunakan seluruh saham tercatat," ujar dia dalam keterangan resmi belum lama ini.
Sebelumnya, perubahan metodologi penghitungan indeks dari market capitalization weighting menjadi free float pernah diterapkan pada indeks LQ45 dan IDX30 pada 2019.
Sedangkan 7 indeks lainnya sudah menerapkan free float sejak awal dibuat, seperti pada indeks IDX80, IDX High Dividend 20, IDX Value30, IDX Growth30, IDX Quality30, IDX ESG Leaders, dan IDX MES BUMN 17.
Penerapan metodologi free float ini, menurut Albertus ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi pasar yang sesungguhnya. Selain itu, hal ini juga bisa mengurangi beban manajer investasi dalam mengelola portofolio investasi, serta mendorong perusahaan tercatat untuk menambah porsi saham free float di pasar.
"Penerapan metodologi tersebut juga merupakan praktik umum yang dilakukan oleh penyedia jasa indeks bursa-bursa di dunia," kata dia.
Investment Information Head PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger menjelaskan penerapan metodologi free float ini lebih mempengaruhi pergerakan harga saham dari emiten yang terkena imbas. Pasalnya, makin kecil free float dari emiten tersebut, maka makin kecil pula bobotnya yang diperhitungkan dalam indeks.
Perusahaan MI ataupun investor institusi sangat memperhatikan mengenai hal ini ketika mereka meracik portofolio dalam reksadana saham atau reksadana campurannya.
Roger mencontohkan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang memiliki free float yang sedikit terkena imbas dari aturan ini. Pasalnya, likuiditas dari HM Sampoerna mengecil sehingga tidak menarik bagi MI ataupun investor institusi.
"Pengaruhnya lebih kepada strategi dalam memilih saham, aset manajemen akan mengurangi portofolio di saham yang terkena langsung free float," ucap dia.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.