Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 1,12 persen ditutup di level 5.928 sepanjang pekan lalu atau periode 3-7 Mei 2021. Meskipun melemah, namun investor asing membukukan eli bersih sekitar Rp880 miliar sepanjang pekan lalu.
Seiring pelemahan IHSG, indeks reksadana berbasiskan saham juga ikut melemah. Tercatat 4 dari 8 indeks reksadana di Bareksa melemah sepanjang pekan lalu.
Pelemahan terdalam dicatatkan indeks reksadana saham yang tertekan 0,75 persen, kemudian indeks reksadana campuran minus 0,31 persen, indeks reksadana campuran syariah negatif 0,17 persen, serta indeks reksadana saham syariah tertekan 0,11 persen.
Adapun kenaikan imbal hasil tertinggi sepanjang pekan lalu dibukukan indeks reksadana pendapatan tetap yang naik 0,29 persen, indeks reksadana pendapatan tetap syariah bertambah 0,17 persen, serta indeks reksadana pasar uang dan indeks reksadana pasar uang syariah masing-masing naik 0,06 persen.
Sumber : Bareksa
Meskipun IHSG tercatat cukup tertekan sepanjang pekan lalu, namun tercatat ada 20 reksadana syariah di Bareksa yang berhasil membukukan imbal hasil positif di pekan I Mei 2021 tersebut.
Bahkan 10 reksadana syariah di antaranya mencatatkan imbalan tertinggi dan sebagian di antaranya mampu mengalahkan kinerja imbal hasil reksadana konvensional.
10 reksadana syariah terebut membukukan imbal hasil antara 0,09 persen hingga 1,5 persen. Lima reksadana di antaranya adalah reksadana pendapatan tetap, 2 reksadana saham, 2 reksadana pasar uang dan 1 reksadana campuran.
Reksadana saham syariah Pratama Syariah dan Sucorinvest Sharia Equity Fund di peringkat 1 dan 2 dengan imbalan 1,5 persen dan 0,58 persen.
Kemudian disusul reksadana pendapatan tetap syariah Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A dan Manulife Syariah Sukuk Indonesia dengan imbal hasil masing-masing 0,15 persen, serta Mandiri Investa Dana Syariah dan MNC Dana Syariah dengan imbalan masing-masing 0,14 persen.
Selanjutnya Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia dan Cipta Syariah Balance dengan imbalan masing-masing 0,11 persen, serta Syailendra Sharia Money Market Fund dan Sucorinvest Money Market Fund masing-masing imbal hasilnya 0,09 persen.
Sumber : Bareksa
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Demi kenyamanan investasi, selalu sesuaikan instrumen investasi dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu ya!
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.