Mau Investasi Reksadana Campuran? Begini Prospeknya

Hanum Kusuma Dewi • 07 May 2021

an image
Ilustrasi investasi di reksadana campuran. (Shutterstock)

Ke depannya minat investor terhadap reksadana campuran juga masih dapat berkembang

Bareksa.com - Reksadana campuran dinilai memiliki prospek penguatan. Secara umum, potensi reksadana campuran akan mengikuti harga obligasi dan saham yang menjadi aset dasarnya. Bagaimana prospek reksadana campuran pada sisa tahun ini?

Berikut pandangan sejumlah manajer investasi (MI) dilansir Bareksa dari Bisnis. Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto menyatakan sepanjang April lalu, reksadana campuran garapannya mencatatkan return rata-rata 0,82 persen. Hal tersebut, didukung oleh kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat tipis 0,17 persen pada bulan lalu.

"Selain itu, indeks obligasi pemerintah juga terpantau naik 1,26 persen pada bulan lalu. Jadi, penguatan reksadana campuran lebih banyak dikontribusikan dari harga obligasi yang bagus," kata Rudiyanto.

Ia menjelaskan, prospek reksadana campuran ke depannya secara umum akan mengikuti harga obligasi dan saham yang menjadi aset dasarnya. Menurut dia, salah satu sentimen yang akan mempengaruhi kinerja instrumen ini adalah inflasi di Indonesia dan AS yang dapat memicu pelemahan atau penguatan harga obligasi. Selanjutnya, prospek pemulihan ekonomi tahun ini juga akan berperan dalam kinerja reksadana campuran.

Rudiyanto mengatakan, pemulihan ekonomi yang lebih baik akan berimbas pada hasil keuangan emiten yang lebih baik dan mengerek nilai sahamnya. "Perkembangan vaksinasi serta penanganan Covid-19 juga masih menjadi perhatian karena akan mempengaruhi dua sentimen tadi,” katanya.

Ia mengatakan pertumbuhan reksadana campuran secara industri yang tak terlalu besar kemungkinan disebabkan oleh investor yang cenderung memilih reksadana yang sesuai profil risiko mereka. "Mungkin ada investor yang agresif sekalian ke reksadana saham, yang konservatif ke pasar uang. Ada yang moderat mungkin memilih sendiri porsinya, dibandingkan reksadana moderat seperti campuran," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pinnacle Persada Investama, Guntur Putra mengatakan kinerja reksadana campuran sepanjang April cukup bervariasi mengingat komposisi reksadana campuran yang juga beragam. Menurutnya, dari sisi strategi, ada reksadana yang lebih fokus di saham atau obligasi dan ada juga strategi yang secara taktis lebih dinamis bobot aset alokasinya.

Ia menilai ada dua sentimen utama yang mempengaruhi kinerja reksadana campuran sejauh ini. Pertama adalah pergerakan imbal hasil (yield) obligasi Indonesia yang mulai menunjukkan perbaikan sebulan belakangan. "Kemudian yang kedua, adalah pergerakan saham yang cenderung masih flattish di bulan April. Hal ini membuat kinerja reksadana campuran cenderung variatif," ujarnya saat dihubungi Bisnis.

Menurut Guntur, prospek penguatan reksadana campuran masih cukup terbuka. Hal ini disebabkan oleh risiko yang tergolong lebih rendah dibandingkan reksadana lainnya seperti reksadana saham.

Lebih lanjut ia mengatakan campuran komposisi aset kelas yang variatif juga membuka peluang performa positif aset ini. Ia mengatakan, di tengah kondisi volatilitas pasar yang masih tinggi, banyak investor yang masih tertarik untuk berinvestasi pada reksadana campuran.

"Mereka umumnya adala investor yang memiliki strategi aset alokasi yang dinamis dan bisa menyesuaikan dengan kondisi pasar," kata Guntur. Guntur melanjutkan, ke depannya minat investor terhadap jenis instrumen ini juga masih dapat berkembang. Meski demikian, ia menekankan pentingnya edukasi terhadap investor terkait karakteristik reksadana campuran.

Sebagai informasi, reksadana campuran adalah reksadana yang memiliki portofolio berisikan saham, obligasi dan pasar uang dengan bobot masing-masing jenis aset tidak lebih dari 79 persen portofolionya. Reksadana campuran cocok untuk investor moderat hingga agresif dengan jangka waktu investasi menengah hingga panjang. 

(Martina Priyanti/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.