Indeks Saham Menguat, Imbal Hasil Dua Reksadana Ini Melambung

​Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 04 May 2021) :

Reksadana Saham

IHSG : -0,79 persen
Indeks Reksadana Saham : -0,47 persen
HPAM Ultima Ekuitas 1 : 5,11 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -0,47 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 2,51 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 0,26 persen
Simas Satu Prima : 2,07 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,55 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : -0,21 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,15 persen
TRAM Strategic Plus : 2,12 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,01 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 0,97 persen

Reksa Dana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,23 persen
HPAM Ultima Money Market : 0,54 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,26 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,41 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 04 May 2021 naik 0,19 persen ke level 5.963,82.  Berdasarkan data id.investing.com (diakses 04/05/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik pada level 6,5 persen, pada 04 May 2021.

Seiring dengan menguatnya IHSG, di aplikasi marketplace reksadana Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,34 persen dan 1,04 persen dalam sehari pada perdagangan 04 May 2021. Reksadana itu adalah HPAM Ultima Ekuitas 1 dan Prospera BUMN Growth Fund.

Reksadana HPAM Ultima Ekuitas 1 mencetak imbal hasil (return) 1,34 persen dalam sehari pada 04 May 2021. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Sedangkan reksadana Prospera BUMN Growth Fund mencetak imbal hasil (return) 1,04 persen dalam sehari pada 04 May 2021. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT  Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.​

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(Reynaldi/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini 

- Beli reksadana, klik tautan ini 

- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​

- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore 

- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.