Bareksa.com - Sepekan terakhir di bulan April, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan pasar modal terpantau turun, dengan investor asing melakukan aksi jual. Namun, dalam waktu dekat, berbagai sentimen khususnya yang datang dari global bisa mendorong indeks saham, dan reksadana berbasis saham.
Sepanjang pekan lalu, IHSG turun 0,35 persen ke level 5.995,62, dengan melemahnya sektor saham aneka industri (-1,82 persen) dan sektor saham keuangan (-1,57 persen). Investor asing melakukan aksi jual di pasar saham sekitar Rp363,41 miliar selama pekan lalu di Bursa Efek Indonesia.
Pelemahan IHSG pekan lalu dibayangi kekhawatiran melonjaknya kasus Covid-19 di India yang melaporkan rekor kematian tertinggi dalam sehari. Merespons kabar tersebut, mayoritas indeks saham di Asia, termasuk Indonesia mengalami pelemahan. Hal ini turut mendorong penurunan pada reksa dana saham dan indeks.
Pekan ini, IHSG diproyeksikan masih akan bergerak sideways (mendatar) dengan penurunan terbatas di kisaran level 5,950 – 6,100, mempertimbangkan rilis kinerja keuangan kuartal I (Q1) 2021 perusahaan tercatat
di Bursa Efek yang masih belum pulih akibat pandemi. Selain itu, investor juga dapat memperhatikan pergerakan harga komoditas dan data terbaru kasus Covid-19 secara global yang diproyeksikan dapat mempengaruhi pergerakan reksa dana berbasis saham.
Di pasar obligasi, tingkat suku bunga acuan Amerika serta Indonesia yang berada pada level rendah membuat harga obligasi mengalami penguatan serta mendorong kenaikan pada mayoritas reksa dana pendapatan tetap. Diproyeksikan pergerakan imbal hasil obligasi akan dipengaruhi oleh rilis tingkat daya beli masyarakat (inflasi) bulan April yang diperkirakan mengalami perbaikan mengingat konsumsi masyarakat yang cenderung naik menjelang Lebaran.
Reksadana Saham
Reksadana Indeks
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan ke dalam aset-aset keuangan, seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(Sigma Kinasih/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.