Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta kinerja indeks acuannya (benchmark) periode sebulan terakhir (per 09 April 2021) :
IHSG : -2,09 persen
Indeks Reksadana Saham : -2,02 persen
TRIM Kapital Plus : 0,24 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -2,12 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS : 2,28 persen
Indeks Reksadana Campuran : -0,44 persen
STAR Balanced : 2,64 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,35 persen
TRIM Syariah Berimbang : 0,47 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,52 persen
TRAM Strategic Plus : 3,07 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,14 persen
Reksa Dana Syariah Bahana Mes Syariah Fund Kelas G : 1,1 persen
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,19 persen
HPAM Ultima Money Market : 0,51 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,25 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,38 persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 09 April 2021 turun 0,2 persen ke level 6.070,21. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 09/04/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,5 persen pada 09 April 2021.
Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk investasi jangka pendek dan diversifikasi portofolio. Reksadana pasar uang berisikan instrumen pasar uang yang terbilang stabil, seperti deposito bank dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.
Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pasar uang yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,56 persen sejak awal tahun hingga 09 April 2021 (year to date). Dua reksadana itu ialah HPAM Ultima Money Market dan Danamas Rupiah Plus.
Reksadana HPAM Ultima Money Market mencetak return 1,56 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia Thp IV Th2018 Seri C (BFIN03CCN4), Obligasi Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020 Seri A (BMTR02ACN1), Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Thp III Th2018 Sr B (IMFI03BCN3), Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2020 Seri A (INKP01ACN3), Obligasi Medco Power Indonesia I Tahun 2018 Seri A (MEDP01A), Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap II Tahun 2021 (PPRO02CN2), Obligasi Berkelanjutan II PTPP Tahap I Tahun 2018 Seri A (PTPP02ACN1), dan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri A (WSKT03ACN3).
Sedangkan reksadana Danamas Rupiah Plus mencetak return 1,56 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah obligasi AB Sinarmas Multifinance, obligasi Bank Sulselbar, obligasi Batavia Prosperindo, obligasi Bumi Serpong Damai Tbk, Obligasi Pemerintah, obligasi PP Properti Tbk, obligasi Siantar Top, obligasi Sinarmas Multifinance, obligasi Surya Semesta Internusa, dan obligasi Wom Finance.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(Romainah/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.