Bareksa.com - Pasar modal nasional sepanjang bulan Maret 2021 kembali tertekan dan mengalami gejolak hebat. Sepanjang bulan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjerembab jeblok hingga 4,11 persen dan ditutup di 5.986.
Indeks saham kebanggaan nasional tersebut harus rela turun hingga di bawah level psikologis 6.000 sepanjang bulan lalu. Kinerja indeks saham yang tertekan tersebut turut menekan kinerja hampir semua indeks reksadana.
Menurut data Bareksa. sepanjang Maret 2021, tercatat 6 dari 8 indeks reksadana turut mencatat kinerja negatif seiring penurunan indeks saham. Penurunan terdalam dicatatkan indeks reksadana saham syariah dengan minus 5,5 persen.
Kemudian disusul indeks reksadana saham yang negatif 4,7 persen, indeks reksadana campuran berkurang 2,24 persen, indeks reksadana campuran syariah -2,2 persen, indeks reksadana pendapatan tetap syariah -0,27 persen, serta indeks reksadana pendapatan tetap -0,24 persen.
Adapun dua indeks reksadana yang masih bertahan dan membukukan pertumbuhan yakni indeks reksadana pasar uang naik 0,25 persen dan indeks reksadana pasar uang syariah bertambah 0,25 persen.
Sumber : Bareksa
Seiring tertekannya pasar saham dan mayoritas indeks reksadana pada Maret 2021, apa saja produk reksadana yang masih berhasil tumbuh dan membukukan kenaikan imbal hasil sepanjang bulan lalu?
Menurut daftar produk reksadana yang tersedia di aplikasi reksadana Bareksa, dari daftar 10 reksadana imbalan tertinggi pada Maret 2021, 4 di antaranya diisi oleh reksadana pendapatan tetap, 3 reksadana pasar uang, 2 reksadana saham dan 1 reksadana campuran.
10 reksadana imbalan tertinggi di aplikasi reksadana Bareksa sepanjang Maret 2021, membukukan imbalan 0,5 persen hingga 2,15 persen.
Imbalan tertinggi dibukukan reksadana saham BNP Paribas Cakra Syariah USD dengan imbalan 2,15 persen sebulan pada Maret 2021.
Kemudian disusul reksadana campuran STAR Balanced dengan imbal hasil 1,73 persen, reksadana saham Schroder Global Sharia Equity Fund 1,6 persen, reksadana pendapatan tetap MNC Dana Likudi 0,98 persen dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium 0,74 persen dan MNC Dana Syariah 0,67 persen.
Selanjutnya reksadana pasar uang HPAM Ultima Money Market dengan imbal hasil 0,51 persen, reksadana pendapatan tetap TRIM Dana Tetap 2 dengan imbalan yang juga 0,51 persen, serta reksadana pasar uang Sucorinvest Money Market Fund dan Danamas Rupiah Plus imbalan masing-masing 0,51 persen dan 0,5 persen.
Sumber : Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Apapun reksadana pilihanmu, selalu sesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu ya!
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.