Bareksa.com - Bank Indonesia mencatat, rata-rata suku bunga simpanan pada Februari 2021 menurun seiring penurunan suku bunga acuan. Penurunan ini juga berdampak pada industri reksadana pasar uang.
Berdasarkan data uang beredar yang dirilis Bank Indonesia pada Kamis (25/3/2021), suku bunga simpanan mengalami penurunan pada semua jenis tenor 12-19 basis poin (bps). Adapun suku bunga tenor 1 bulan menurun menjadi 3,88 persen dari 4,07 persen pada Januari 2021.
Suku bunga simpanan tenor 3 bulan menurun 17 bps menjadi 4,16 persen. Begitu juga dengan suku bunga simpanan untuk tenor 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan yang pada Januari 2021 mencapai 4,92 persen, 5,51 persen dan 6,18 persen, menurun menjadi 4,75 persen, 5,39 persen dan 6,04 persen pada Februari 2021.
"Penurunan suku bunga juga terjadi pada suku bunga kredit yang menurun 3 bps menjadi 9,65 persen," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Penurunan suku bunga simpanan ini juga berdampak pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang bertumbuh 10,2 persen pada Februari 2021 ke angka Rp6.401,8 triliun. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan Januari 2021 yang naik 11,1 persen.
Perlambatan ini akibat melambatnya pertumbuhan dana pihak ketiga pada tabungan dan deposito. Untuk tabungan tercatat melambat dari 11,8 persen pada Januari 2021 menjadi 11,2 persen pada Februari 2021. Begitu juga dengan deposito yang melambat menjadi 4,2 persen dari 6,4 persen pada Januari 2021.
Penurunan suku bunga simpanan ini secara tidak langsung juga berdampak pada reksadana pasar uang yang menempatkan dananya pada instrumen keuangan.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana pasar uang turun 7,56 persen pada Februari 2021, yakni menjadi Rp93,82 triliun. Padahal pada Januari 2021, dana kelolaan reksadana pasar uang sempat naik ke angka Rp101,5 triliun.
Namun dilihat dari imbal hasil, reksadana pasar uang masih bisa mengimbangi suku bunga simpanan. Beberapa produk bahkan bisa memberikan imbalan di atas suku bunga simpanan.
Seperti misalnya, reksadanaMega Dana Kas dari PT Mega Capital Investama yang membukukan imbalan 6,32 persen dalam setahun. Kemudian, reksadanaSucorinvest Sharia Money Market Fund dengan imbalan 6,2 persen dalam setahun.
Imbal hasil reksadana pasar uang yang tidak dipotong pajak maka besaran imbal hasil tersebut lebih menarik menarik ketimbang simpanan atau deposito. Sebab imbal hasil atau bunga depoito masih harus dipotong pajak 20 persen.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.