Bareksa.com - Bunga deposito kini makin mengecil seiring rendahnya suku bunga acuan Bank Indonesia yang kini berada di level 3,5 persen. Berdasarkan data penawaran bunga deposito perbankan yang dihimpun Laporan Harian Bank Umum (LHBU) Bank Indonesia per Senin, 15 Maret 2021, bunga deposito tertinggi saat ini cuma 4,88 persen.
Dilansir Kompas.com (16/3/2021), bank besar seperti BCA malah memangkas lagi bunga deposito dari 2,9 persen menjadi 2,85 persen. Untuk bunga deposito tenor 1 bulan, Bank Mayora paling tinggi penawarannya yakni 4,63 persen. Diikuti Bank KB Bukopin dengan bunga 4,25 persen.
Bank Mayora paling tinggi memasang bunga deposito tenor 3 bulan, sebesar 4,63 persen. Pada deposito tenor 6 bulan, Bank KB Bukopin menawarkan bunga paling besar sebesar 4,63 persen. Adapun deposito 12 bulan, penawaran tertinggi datang dari Bank KB Bukopin dengan bunga 4.88 persen.
Bunga Deposito 4 Bank Terbesar
Bank | 1 Bulan | 3 Bulan | 6 Bulan | 12 Bulan |
BRI | 3,25% | 3,25% | 3,25% | 3,25% |
BNI | 3,13% | 3,13% | 3,13% | 3,13% |
Mandiri | 2% | 3,13% | 2,88% | 3% |
BCA | 2,85% | 2,85% | 2,85% | 2,85% |
Sumber : LHBU per Senin, 15 Maret 2021 dilansir Kompas.com
Perlu diingat bunga deposito tersebut belum dipotong pajak 20 persen.
Seiring rendahnya bunga deposito, berapa imbalan reksadana pasar uang saat ini? Apakah masih menarik?
Menurut daftar reksadana yang dijual di Bareksa, imbal hasil reksadana pasar uang setahun terakhir (per 15 Maret 2021) masih cukup menarik.
Tercatat dalam daftar 10 reksadana pasar uang imbalan tertinggi di Bareksa, memberikan imbalan 5,54 persen hingga 6,37 persen setahun terakhir.
Imbalan tertinggi dibukukan Reksa Dana Mega Dana Kas dengan imbal hasil 6,37 persen, kemudian disusul Sucorinvest Sharia Money Market Fund 6,28 persen, Sucorinvest Money Market Fund 6,17 persen, Prospera Dana Lancar 6,06 persen dan HPAM Ultima Money Market 5,75 persen.
Untuk diketahui, imbal hasil reksadana pasar uang bukanlah merupakan objek pajak, sehingga tidak dikenai pajak.
Top 10 Reksadana Pasar Uang Imbalan Tertinggi 1 Tahun (per 15 Maret 2021)
Sumber : Bareksa
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang dana kelolaannya diinvestasikan seluruhnya di instrumen pasar uang, deposito berjangka atau obligasi yang diterbitkan dengan jangka waktu 1 tahun atau obligasi yang sisa jatuh temponya kurang dari 1 tahun.
Umumnya, reksadana pasar uang umumnya memberikan potensi pengembalian investasi yang lebih tinggi dari deposito dan tabungan.
Sementara dari sisi risiko, reksadana ini memiliki risiko yang paling rendah dibandingkan reksadana lainnya, namun tentu saja ini dibarengi dengan potensi pengembalian investasi yang lebih rendah pula.
Makanya, reksadana ini cocok untuk investor pemula yang ingin mencicipi investasi di reksadana karena belum memiliki pengalaman dan pengetahuan investasi pasar modal dan mereka yang baru saja beralih dari produk tabungan atau deposito.
Mereka yang memiliki profil risiko konservatif atau yang memiliki tujuan investasi jangka pendek bisa melirik reksadana pasar uang.
Meski begitu, reksadana pasar uang juga sering dijadikan sebagai pilihan investasi oleh investor dengan profil risiko yang lebih tinggi sebagai diversifikasi portofolio investasi atau ketika pasar saham atau obligasi mengalami ketidakpastian.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.