Bareksa.com - Anda investor dengan profil risiko konservatif-moderat yang sedang mencari instrumen investasi? Jika iya, reksadana pendapatan tetap patut dipertimbangkan untuk dipilih.
Melansir laman resmi Schroder Indonesia, reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang berinvestasi minimum 80 persen di instrumen pendapatan tetap.
Instrumen dimaksud antara lain surat utang obligasi, sukuk yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Reksadana pendapatan tetap memiliki risiko yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang.
Meski begitu, reksadana ini memberikan potensi hasil investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan deposito. Makanya, reksadana pendapatan tetap disebut-sebut sesuai untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif – moderat untuk tujuan jangka menengah sekitar 1 tahun hingga 3 tahun.
Namun demikian, reksadana ini juga sering dijadikan sebagai pilihan investasi oleh investor dengan profil risiko yang lebih tinggi sebagai diversifikasi portofolio investasi atau ketika pasar saham mengalami ketidakpastian.
Berikut sejumlah manfaat berinvestasi di reksadana pendapatan tetap :
Di sisi lain, risiko berinvestasi di reksadana pendapatan tetap antara lain :
Reksadana pendapatan tetap merupakan produk pasar modal, bukan produk perbankan jadi tidak dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Namun demikian, pengelolaan reksadana pendapatan tetap di Indonesia diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.