Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta kinerja indeks acuannya (benchmark) periode sebulan terakhir (per 09 Februari 2021) :
IHSG : -1,22 persen
Indeks Reksadana Saham : -3,21 persen
Eastspring Investments Value Discovery Kelas A : -0,07 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -2,86 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS : 0,1 persen
Indeks Reksadana Campuran : -1,44 persen
Sucorinvest Flexi Fund : 3,33 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,42 persen
Avrist Balanced - Amar Syariah : -2,29 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,07 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 0,9 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,07 persen
MNC Dana Syariah : 0,49 persen
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,30 persen
Danamas Rupiah Plus: 0,51 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,29 persen
Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market : 0,43 persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 09 Februari 2021 turun 0,44 persen ke level 6.181,67. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 09/02/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,2 persen pada 09 Februari 2021.
Di tengah melemahnya IHSG, pasar obligasi masih stabil sehingga kinerja reksadana pendapatan tetap juga terus bertumbuh. Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang.
Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 13,62 persen dan 12,64 persen dalam setahun terakhir. Dua reksadana itu adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan Sucorinvest Bond Fund yang mayoritas portofolionya adalah obligasi.
Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencetak return 13,62 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A (SIBMTR01ACN1), Obligasi Berkelanjutan II PTPP Tahap II Tahun 2019 Seri A (PTPP02ACN2), TDP_BRI, Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap II Tahun 2019 Seri A (PNMP03ACN2), dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap II Tahun 2020 Seri A (SIMORA01ACN2).
Sedangkan reksadana Sucorinvest Bond Fund mencetak return 12,64 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0053 (FR0053), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0070 (FR0070), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0077 (FR0077), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0081 (FR0081), dan Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0087 (FR0087).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(Romainah/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.