Trimegah AM Luncurkan Reksadana Indeks Baru, Bisa Dibeli Mulai Rp100.000

Abdul Malik • 09 Feb 2021

an image
Logo Trimegah Asset Management. (Dok. Perusahaan)

Trimegah menargetkan dana kelolaan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index pada akhir 2021 mencapai Rp300 miliar hingga Rp500 miliar

Bareksa.com - PT Trimegah Asset Management atau Trimegah AM menerbitkan produk terbaru reksadana indeks (berbasis ekuitas), yaitu Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.

Produk reksadana terbaru ini diluncurkan sebagai alternatif investasi yang bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang sejalan dengan kinerja indeks melalui pendekatan investasi pasif dengan mereplikasi FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.

Antony Dirga, Direktur Utama Trimegah AM menyampaikan Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index akan menempatkan 80 persen hingga 100 persen portofolionya pada efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi yang ditawarkan melalui penawaran umum dan atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ekuitas itu berasal dari kumpulan efek yang terdaftar di FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Kemudian, hingga 20 persen portofolionya diinvestasikan pada instrumen pasar uang dalam negeri yang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. 

Menurut Antony, alasan Trimegah AM menerbitkan reksadana indeks berbasis saham-saham yang terdaftar dalam FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index ini karena mempertimbangkan potensi pemulihan ekonomi Indonesia tahun ini. Sehingga ada momentum positif untuk beberapa tahun ke depan yang akan terefleksikan ke pasar saham Indonesia.

"Potensi pertumbuhan ekonomi maupun pasar saham ini didukung oleh berbagai faktor internal dan eksternal," kata Antony pada konferensi pers secara virtual Selasa (9/2/2021).

Sentimen Internal dan Eksternal

Ia mengatakan sentimen dari sisi internal, seiring lancarnya proses vaksinasi Covid-19 diharapkan bisa mendorong ekonomi segera pulih. Adapun sentimen eksternal, Trimegah AM memprediksi likuiditas di dunia masih akan melimpah akibat kebijakan-kebijakan akomodatif negara-negara maju.

Menurut Antony, hal tersebut akan berdampak positif ke pasar negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia yang pada akhirnya mendukung kinerja reksadana berbasis saham, termasuk reksadana indeks baru dari Trimegah AM .

Selain itu, perkembangan dana kelolaan reksadana yang dikelola secara pasif, seperti reksadana indeks dan ETF memiliki peluang besar untuk berkembang. Sejak 2018 hingga 2020 dana kelolaan reksadana indeks mengalami pertumbuhan cukup pesat mencapai 135 persen.

Hal itu menunjukkan besarnya minat investor terhadap reksadana indeks. Trimegah AM menargetkan dana kelolaan pada Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index di akhir tahun 2021 mencapai Rp300 miliar hingga Rp500 miliar.

"Reksadana ini dapat dimiliki dengan minimum investasi Rp100.000," kata Antony.

Trimegah AM meyakini Reksadana Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index akan menjadi pilihan yang tepat bagi investor ritel maupun institusi yang ingin mendapatkan imbal hasil yang atraktif dan ingin tetap memiliki exposure ke market.

Setelah menganalisa beberapa jenis indeks saham Indonesia, pilihan manajemen Trimegah AM jatuh kepada indeks FTSE Indonesia Low Volatility Factor. Indeks ini tidak hanya memiliki kinerja jangka panjang yang unggul, namun juga terdiri dari 31 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar serta memiliki volatilitas rendah.

Dengan kata lain, portofolio yang terbentuk memiliki likuiditas yang baik serta tingkat risiko yang terjaga.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.