Bareksa.com - Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga kini saat jelang penghujung tahun. Seluruh sektor ekonomi, termasuk sektor keuangan hingga industri reksadana tidak luput dari dampak pandemi Covid-19. Dengan kondisi itu, investor harus jeli dan menyiapkan strategi investasinya.
Untuk mengetahui bagaimana seharusnya seorang investor menyikapi dampak Covid-19 saat ini dan langkah investasi apa yang mesti dilakukan, berikut petikan wawancara Martina Priyanti dari Bareksadengan Direktur Utama PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM), Antony Dirga pada Senin malam (1/12/2020):
Bagaimana potensi pertumbuhan ekonomi pada Desember hingga akhir tahun ini?
Potensi pertumbuhan ekonomi kita untuk tahun 2020 ini kami kira akan ada di kisaran minus 1 persen. Meski begitu kami tetap berharap ekonomi kita bisa mengakhiri tahun ini di level flat.
Faktor-faktor apa saja yang paling memengaruhi?
Faktor yang paling memberatkan GDP (Gross Domestic Product) kita adalah situasi pandemi yang memburuk di Indonesia dan Asia, dan lebih parah lagi di benua Amerika dan Eropa. Situasi ini akan memberi tekanan pada angka net ekspor kita (walaupun sampai sekarang masih surplus) dan juga pada business investment.
Akan tetapi, harapan kita untuk GDP yang lebih baik ada pada government spending yang ekspansif dan juga pada konsumsi rumah tangga yang membaik menuju akhir tahun.
Soal reksadana, bagaimana potensi reksadana pada Desember atau bulan terakhir 2020?
Reksadana secara umum mempunyai kinerja yang sangat baik di bulan November. Reksadana saham memiliki kinerja positif sekitar 10-12 persen dan reksadana pendapatan tetap di kisaran 1,5-4 persen.
Jika tidak ada kejadian yang luar biasa, kami rasa momentum positif ini akan berlanjut di bulan Desember, meskipun kinerjanya mungkin tidak akan sebaik bulan lalu.
Apa saja yang paling memengaruhi industri reksadana nasional?
Faktor risiko terbesar yang harus kita pantau adalah situasi pandemi Covid-19 di Indonesia dan di dunia. Jika situasi jauh memburuk, reksadana mungkin akan berada pada posisi trading range hingga akhir tahun dan rally akan tertunda hingga awal tahun depan. Namun jika situasi pandemi tidak memburuk atau malah cenderung membaik, kami kira bukan tidak mungkin reksadana saham akan bisa kembali memberikan kinerja positif di kisaran 3-5 persen, sedangkan reksadana pendapatan tetap di kisaran 1-2 persen.
Saran bagi investor dalam berinvestasi di bulan terakhir tahun ini dan awal tahun depan?
Pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian kita dan dunia adalah suatu black swan dalam teorinya Nassim Taleb. Kejadian yang sangat jarang terjadi, sulit diprediksi, tetapi impact-nya sangat besar bagi perekonomian dunia.
Saran kami bagi investor di tahun ini cukup konsisten, yaitu berinvestasilah sesuai dengan profil risiko masing-masing, namun dengan porsi reksadana saham yang lebih agresif. Krisis yang sekarang ada memang menakutkan, tetapi dibalik itu, ada opportunity yang jarang sekali ada.
Di bulan terakhir tahun ini sampai awal tahun depan, saran kami bagi investor tetap sama, yaitu berinvestasi dengan porsi lebih besar di reksadana saham, tentunya sesuai dengan profil risiko masing-masing. Gunakan pelemahan yang terjadi di pasar untuk memperbesar posisi reksadana saham.
Jika tidak ada kejadian yang extraordinary, kami kira momentum rally di pasar saham dan obligasi akan terus berlanjut hingga awal tahun depan, karena pada akhirnya, pelaku pasar akan pricing in ditemukannya vaksin dalam waktu dekat, dan kita tahu, pasar cenderung bergerak antisipatif 4 bulan-6 bulan lebih awal sebelum vaksin didistribusikan.
Produk investasi dari Trimegah AM yang direkomendasikan untuk dipilih investor?
Produk investasi yang kami miliki cukup lengkap untuk investor untuk membangun portofolio sesuai dengan profil resiko masing-masing. Investor memiliki pilihan dari yang paling konservatif seperti reksadana pasar uang Trim Kas 2, moderat seperti reksadana pendapatan tetap Trim Dana Tetap 2, dan agresif seperti reksadana saham Tram Consumption Plus ataupun Trim Syariah Saham. Tentunya semua tipe reksadana tersebut juga ada versi syariahnya.
Dalam konteks portofolio ini, saat ini kami rekomendasikan investor untuk terus memperbesar porsi reksadana saham, terutama di saat ada koreksi di pasar saham. Investor bisa memilih Tram Consumption Plus, Trim Kapital Plus ataupun Trim Syariah Saham.
Untuk investor yang tidak mempunyai banyak waktu untuk meng-adjust aset alokasi untuk portofolio mereka, mereka bisa berinvestasi di produk reksadana campuran kami yang sangat taktis, Trimegah Balanced Absolute Strategy. Reksadana campuran ini mampu mengalahkan banyak reksadana saham ataupun campuran lainnya di tahun ini dengan kinerja YtD positif 13.74 persen per akhir November.
Sejak diluncurkan tahun lalu hingga akhir November 2020, reksadana ini memiliki kinerja kumulatif yang positif 24,85 persen, jauh di atas kinerja kumulatif IHSG yang negatif -11,9 persen pada periode yang sama.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.