Bareksa.com – Pada 21 Oktober lalu, platform investasi terbesar Bareksa bersama Harian Kontan, didukung oleh perusahaan uang elektronik terkemuka OVO, telah sukses menyelenggarakan "Bareksa-Kontan-OVO 4th Fund Awards 2020". Ini merupakan ajang penghargaan tahunan bagi reksadana dan manajer investasi (MI) yang menunjukkan performa terbaik dalam setahun terakhir. Termasuk, Tokoh Reksa Dana 2020 yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi besar bagi pertumbuhan reksadana di Indonesia.
Berdasarkan penilaian dewan juri, penghargaan dianugerahkan kepada 29 kategori produk reksadana, empat kategori MI dan satu orang tokoh. Total ada 55 penghargaan, termasuk untuk produk reksadana konvensional dan syariah.
Penilaian untuk penghargaan dilakukan secara independen, obyektif, transparan dan sama sekali tidak dikaitkan dengan kepentingan komersial apapun. Adapun Dewan Juri terdiri dari: Mas Achmad Daniri (Direktur Utama BEI 1999-2002), Lukas Setia Atmadja, Ph.D. (Universitas Prasetiya Mulya), dan Ardian Taufik Gesuri (Pemred Kontan).
Dewan juri telah melakukan seleksi ketat bagi para manajer investasi dan produk reksadana untuk masuk menjadi nominasi atau calon pemenang penghargaan. Berikut persyaratan atau kriteria bagi Manajer Investasi dan reksadana untuk bisa menjadi nominasi di Bareksa Kontan OVO Fund Awards 2020.
Definisi AUM
Salah satu kriteria produk dan manajer investasi yang dinilai dalam Bareksa Kontan OVO Fund Awards 2020 ialah asset under management atau dana kelolaan yang dikelola oleh manajer investasi (MI) yang tercatat dalam 20 MI terbesar berdasarkan dana kelolaan (AUM) yang dilaporkan Otoritas Jasa Keuangan per bulan Juni 2020.
Menurut definisinya, AUM atau dana kelolaan pada reksadana mengacu pada total nilai dari investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Biasanya, manajer investasi yang mengelola aset-aset ini mengambil keputusan investasi atas nama investor. AUM adalah indikator ukuran keberhasilan sebuah reksadana.
Istilah AUM juga biasa disebut dengan nilai aktiva bersih (NAB) suatu produk reksadana. AUM juga bisa merujuk pada total dana yang dikelola oleh manajer investasi. Kita bisa saja menyebut total semua uang kelolaan sebuah produk reksadana dengan AUM. Akan tetapi, kita tidak bisa menyebut semua dana yang dikelola oleh manajer investasi sebagai NAB.
Hubungan AUM dengan Tingkat Kepercayaan Investor
AUM menjadi penting bagi investor karena ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, investor berhak atas pengungkapan yang jujur dan transparan atas kinerja manajer investasi yang sebenarnya dari waktu ke waktu. Pasalnya, banyak perusahaan manajemen investasi membandingkan ukuran AUM mereka dengan pesaing sebagai ukuran keberhasilan, pengungkapan yang akurat sangat penting untuk mengevaluasi kinerja manajer aset dengan benar.
Kedua, banyak perusahaan manajemen investasi membebankan biaya manajemen yang sama dengan persentase tetap AUM, sehingga penting bagi investor untuk memahami bagaimana perusahaan menghitung AUM.
Sebelum berinvestasi, investor biasanya sering melihat AUM ini dan tertarik ketika AUM reksadana tersebut lebih tinggi. Orang-orang berpikir bahwa jika begitu banyak investor telah berinvestasi dalam reksadana itu, maka itu pasti bagus karena artinya banyak orang yang percaya pada reksadana atau manajer investasi yang mengelolanya.
Namun, selain AUM, ada hal lain yang harus diperhatikan sebelum memilih reksadana. Reputasi manajer investasi dan kepatuhan terhadap mandat investasi adalah beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Singkatnya, Semakin tinggi AUM, menandakan semakin tinggi kepercayaan investor terhadap MI dan reksadana. AUM adalah cara yang baik untuk menilai popularitas dan kinerja reksadana. Tapi itu tidak mutlak memengaruhi keputusan kita untuk berinvestasi atau tidak.
(KA02/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.