Bareksa.com - Sepertinya Indonesia akan melakukan vaksinasi lebih cepat dari perkiraan awal. Hal ini diungkapkan oleh pihak Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (12/10/2020) yang mengatakan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada November tahun ini. Padahal sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada akhir September lalu mengatakan program vaksinasi akan dimulai awal tahun depan.
Dilansir CNBC Indonesia, pemerintah pusat telah menganggarkan dana senilai Rp3,8 triliun dari APBN tahun 2020 dan Rp18 triliun dari APBN tahun anggaran 2021. Percepatan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di Tanah Air ini tak terlepas dari pemerintah yang sudah mengantongi komitmen dari pemasok vaksin asal China yakni CanSino Biologics, Sinopharm dan Sinovac. Total vaksin yang sampai saat ini dikantongi RI dari ketiga perusahaan tersebut mencapai 18,1 juta dosis untuk tahun ini dan bisa mencapai 195 juta dosis tahun depan.
Vaksin Covid-19 yang Sudah Dikantongi RI (juta dosis)
Pemasok Vaksin RI | 2020 | 2021 | Dosis | Platform |
---|---|---|---|---|
Cansino | 0.1 | 20 | Single | Non-replicating viral vector |
Sinopharm | 15 | 50 | Dual | Inactivated |
Sinovac | 3 | 125 | Single & Dual | Inactivated |
Sumber : CNBC Indonesia
Kabar vaksinasi tersebut menjadi sentimen positif tentu menjadi sentimen positif bagi saham farmasi. Berdasarkan daftar reksadana yang dijual di Bareksa, ada tiga produk reksadana yang didalamnya memiliki saham emiten farmasi pada September. Tiga reksadana itu ialah Schroder Dana Prestasi Plus, Batavia Dana Saham Syariah dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati yang berdasarkan fund fact sheet September memiliki saham PT Kalbe Farma Tbk (Tbk) dalam portofolionya.
Sumber : Bareksa
Secara month to date (MtD) hingga 13 Oktober 2020, tiga reksadana tersebut berhasil membukukan imbal positif, dengan kenaikan nilai aktiva bersih tertinggi dibukukan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati dengan imbal hasil (return) 2,53 persen, disusul Schroder Dana Prestasi Plus 2,4 persen, dan Batavia Dana Saham Syariah 0,7 persen.
Reksadana | Portofolio per September 2020 |
---|---|
Schroder Dana Prestasi Plus | ASII, BMRI, BBCA, BBRI, KLBF, MYOR, TLKM, SIDO, UNVR, UNTR |
Batavia Dana Saham Syariah | ASII, CPIN, INTP, ICBP, INDF, KLBF, SMGR, TLKM, UNVR, UNTR |
Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati | ASII, BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, INDF, KLBF, TLKM, UNVR, UNTR |
Sumber : fund fact sheet September 2020, diolah Bareksa
Untuk diketahui, manajemen KLBF sebelumnya menyatakan saat ini vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan bekerja sama dengan Genexine Inc, perusahaan obat biologi asal Korea Selatan sudah memasuki uji klinis tahap kedua. Ditargetkan, vaksin ini mulai komersial pada pertengahan 2021.
"Uji klinis vaksin dengan partner kami di Korsel, masuk uji klinik fase kedua, mudah-mudahan kuartal IV [uji klinis] bisa berjalan di Indonesia dan harapannya berjalan sesuai rencana, pertengajan tahun 2021 vaksin sudah disiapkan," kata Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius, dalam jumpa pers (1/10/2020).
(Abdul Malik/Bintang Yuliyanto)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.