Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : 3,59 persen
Indeks Reksadana Saham : 2,25 persen
Semesta Dana Saham : 7,94 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,26 persen
Simas Syariah Unggulan: 5.33 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksa Dana Campuran : 1,62 persen
Simas Satu Prima : 7,93 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 2,81 persen
Pratama Syariah Imbang : 4,13 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 2,48 persen
TRAM Strategic Plus : 4,61 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 2,52 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 2,81 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,40 persen
RHB Rupiah Liquid Fund : 1,32 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,39 persen
Bahana Likuid Syariah : 0,52 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 23 November 2018 naik 0,26 persen ke level 6.006,2. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp139 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,9 persen, pada 23 November 2018.
Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 5,12 persen dan 4,22 persen sejak awal tahun sampai dengan 23 November 2018 (year to date). Dua reksadana tersebut adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan MNC Dana Syariah.
Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencetak return 5,12 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Oktober 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah obligasi SIBMTR01ACN1, BIIF01ACN3, TRAC01ACN1, BBTN01CN1, dan BNLI01SBCN2.
Sedangkan reksadana MNC Dana Syariah mencetak return 4,22 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Oktober 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah obligasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri B, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Summarecon AgungTahap II Tahun 2014, Sukuk Mudarabah Berkelanjutan I Bank Maybank Indonesia Tahap II Tahun 2016, Sukuk Mudarabah Berkelanjutan II Bank Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2017, dan Sukuk Mudarabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2016 Seri C.
Sebelum berinvestasi, ketahuilah dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda untuk mendapatkan kenyamanan dalam memilih produk dan hasil yang maksimal.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.