Reksadana Hari Ini : IHSG Bangkit, Dua Reksadana Saham Ini Melesat

Abdul Malik • 02 Oct 2020

an image
Ilustrasi investasi yang digambarkan dengan pohon yang tumbuh dari uang koin di telapak tangan.

BNP Paribas Infrastruktur Plus dan Avrist Ada Saham Blue Safir mencetak return 3,05 persen dan 3 persen sehari

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 01 Oktober 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : -6,41 persen
Indeks Reksadana Saham :
-5,56 persen
Sucorinvest Maxi Fund
: -1,93 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -3,31 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS
: -1,11 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -3,54 persen
Sucorinvest Flexi Fund
: 2,43 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -2,21 persen
Schroder Syariah Balanced Fund :
-2,71 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,19 persen
Sucorinvest Bond Fund
: 0,62 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,02 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia
: 0,58 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : -0,47 persen
Prospera Dana Lancar
: 0,69 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,01 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund
: 0,51 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 01 Oktober 2020 naik 2,05 persen ke level 4.970,09. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/10/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 7 persen, pada 01 Oktober 2020.

Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 3,05 persen dan 3 persen dalam sehari pada perdagangan 01 Oktober 2020Reksadana itu adalah BNP Paribas Infrastruktur Plus dan Avrist Ada Saham Blue Safir.

Reksadana BNP Paribas Infrastruktur Plus mencetak imbal hasil (return) 3,05 persen dalam sehari pada 01 Oktober 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Agustus 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Sedangkan reksadana Avrist Ada Saham Blue Safir mencetak imbal hasil (return) 3 persen dalam sehari pada 01 Oktober 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Agustus 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Jasa Marga Persero Tbk (JSMR), Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap II Tahun 2018 Seri B (BVIC01BCN2), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.​

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(Muhammad Reynaldi Gumay/AM)

***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.