Rahasia Warren Buffett Bisa Punya Kekayaan Rp1.160 Triliun

Abdul Malik • 22 Sep 2020

an image
Warren Buffett (shutterstock)

Kuncinya ialah berinvestasi sejak dini dan sepanjang masa

Bareksa.com - Investor, pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat, Warren Buffett tercatat memiliki kekayaan US$78,9 miliar (setara Rp1.160 triliun dengan kurs Rp14.700 per dolar AS). Nama Buffett sudah tidak asing di telinga para investor pasar modal. Ia adalah seorang super star saham. Kepiawaiannya dalam berinvestasi menghantarkannya menjadi salah satu crazy rich dunia.

Dilansir CNBC Indonesia (11/9/2020), pria berbintang Virgo itu baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 90 tahun pada 30 Agustus lalu. Dengan kekayaan sebesar itu, mungkin yang ada di benak kita adalah cuan sebanyak itu tak akan habis untuk menghidupi cucu cicit hingga tujuh turunan.

Buffett tak bisa dipisahkan dari saham. Prinsip investasinya dikenal dengan istilah value investing. Bagi seorang value investor seperti Buffett, melihat saham dari harganya saja di pasar bukanlah investasi. Buffett dikenal dengan cara investasinya yang terbukti melampaui berbagai generasi. Membeli saham yang berfundamental serta berprospek bagus degan harga murah (undervalued).

Namun apakah strategi ini yang membuat Warren Buffett tajir melintir dan jadi figur investor paling sukses sepanjang sejarah? Ada hal lain yang membuat Buffett setajir itu. Kuncinya ialah berinvestasi sejak dini dan sepanjang masa.

Berbagai literatur profil Buffett, menyebutkan pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway ini mulai berinvestasi sejak usia 10 tahun. Hanya dalam kurun waktu 20 tahun setelahnya kekayaan pria yang dijuluki dengan Oracle of Omaha atau sang peramal dari Omaha itu sudah mencapai US$1 juta.

Namun jika Buffett adalah seorang yang mengikuti mainstream yaitu berhenti berinvestasi di usia 60 tahun dan lebih memilih bermain golf atau menghabiskan waktu dengan anak cucu, maka kekayaan Buffett tak akan sebesar sekarang. Jika pada usia 60 tahun Buffett berhenti berinvestasi dan dengan asumsi per tahunnya return yang dihasilkan investor kelas kakap itu mencapai 22 persen per tahun, maka kekayaan Buffett ditaksir hanya sebesar US$11,9 juta atau 99,99 persen lebih rendah dari sekarang.

Buffett tidak berinvestasi dalam jangka pendek.Semboyan Buffett yang fenomenal adalah ia ingin berinvestasi dan memiliki perusahaan untuk selama-lamanya. Investasi untuk jangka yang sangat panjang memang memberikan keunggulan berupa fenomena compounding (bunga berbunga/pelipatgandaan). Dengan adanya fenomena ini orang sekelas Buffett bisa mengakumulasi kekayaannya dari waktu ke waktu.

Bagaimana jika strategi investasi Buffett ini coba kita terapkan di reksadana? Mari kita simulasikan kita berinvestasi di reksadana dalam 10 tahun, sejak 2010. Misalkan kita memiliki dana Rp10 juta, kemudian kita tempatkan di reksadana campuran Sucorinvest Flexi Fund yang tersedia di Bareksa. Reksadana campuran merupakan jenis reksadana yang dalam portofolionya sebagian berinvestasi di saham. 

Dalam 10 tahun terakhir (per 21 September 2020), reksadana ini membukukan imbal hasil hingga 155,42 persen. Kita gunakan fitur simulasi investasi yang tersedia di Bareksa.

Sumber : Bareksa

Hasil setelah 10 tahun berinvestasi, dana tersebut bertumbuh jadi Rp25,54 juta atau meraih imbal hasil investasi Rp15,54 juta.

Sumber : Bareksa

Menarik bukan? Ayo segera investasi sejak dini. Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.