Bareksa.com - Industri reksadana nasional melanjutkan pemulihannya setelah tertekan pandemi Covid-19. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan industri reksadana per akhir Agustus sudah menembus Rp520,8 triliun.
Dana kelolaan atau NAB adalah total harga pasar atas aset (seperti saham, surat utang dan deposito) dalam portofolio suatu reksadana, ditambah dengan biaya pencadangan bunga dari surat utang atau deposito pada portofolio, dikurangi biaya-biaya operasional reksadana seperti biaya pengelolaan, biaya kustodi, pajak dan lainnya. Hasilnya, NAB adalah nilai yang sudah bersih (net) yang tidak lagi terkena pajak.
Untuk jenis pasar uang, menurut laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report August 2020, dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri mencapai Rp79,3 triliun atau naik 3 persen secara bulanan.
Masing-masing reksadana memiliki dana kelolaannya sendiri. Dari jenis pasar uang, menurut laporan Bareksa, dana kelolaan tertinggi diraih oleh Mandiri Investa Pasar Uang senilai Rp11,61 triliun. Meski pertumbuhan bulanan hanya 3 persen, sejak awal tahun (year to date), reksadana ini sudah naik 29 persen.
Tabel Produk Reksadana Pasar Uang AUM Terbesar
Dari daftar top 10 produk reksadana pasar uang dana kelolaan terbesar ini, peningkatan bulanan tertinggi dirasakan oleh Danareksa Seruni Pasar Uang II yang naik 18 persen dalam sebulan terakhir. Reksadana yang dikelola oleh Danareksa Investment Management ini berada di posisi kesembilan dengan mencatat AUM Rp1,54 triliun per akhir Agustus 2020, yang angkanya secara year to date sudah naik 52 persen.
Namun, bila dilihat secara YTD, peningkatan AUM reksadana pasar uang tertinggi dirasakan oleh Manulife Dana Kas II yang berada di posisi enam. Reksadana yang dikelola PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini mencatat AUM Rp3,63 triliun, naik 121 persen YTD dan 13 persen dalam sebulan.
Sepanjang Agustus, hanya satu produk dari daftar top 10 reksadana pasar uang yang mengalami penurunan dana kelolaan yaitu Eastpring Investments Cash Reserve Kelas B, di peringkat keempat dengan AUM Rp5,07 triliun. Dalam sebulan, reksadana kelolaan Eastpring Investments Indonesia ini turun 12 persen, meski naik 27 persen YTD.
Adapun reksadana lain yang masuk dalam top 10 reksadana pasar uang dengan dana kelolaan tertinggi termasuk Sucorinvest Money Market Fund di posisi kedua, Batavia Dana Kas Maxima di posisi ketiga, dan Bahana Dana Likuid di posisi kelima. Kemudian, ada Manulife Indonesia Money Market Fund di posisi ketujuh, BNI AM Dana Likuid di posisi kedelapan, dan Eastpring Syariah Money Market Khazanah Kelas B di posisi kesepuluh.
Ada yang percaya bahwa NAB atau dana kelolaan yang besar mencerminkan kepercayaan investor kepada reksadana dan manajer investasi yang mengelolanya. Meskipun demikian, nilai dana kelolaan tidak menjamin kinerja reksadana karena itu adalah dua hal yang berbeda.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Bareksa Community. GRATIS
DISCLAIMER