Bareksa.com - Kementerian Keuangan Korea Selatan mengumumkan Pemerintah Negeri Ginseng akan membuat produk reksadana dengan target nilai dana kelolaan 20 triliun won (setara US$16,8 miliar) dalam lima tahun ke depan, guna mendukung kebijakan "New Deal" Presiden Moon Jae-in.
Reksadana ini bertujuan untuk membiayai beberapa inisiatif perekonomian negara Korea Selatan, di antaranya untuk mendorong peningkatan lapangan pekerjaan di sektor teknologi.
"Kebijakan ini sebagian akan dibiayai perbankan, namun juga akan mengundang investor ritel untuk ikut berinvestasi," ungkap Kementerian Keuangan Korea Selatan, dilansir Reuters (3/9/2020).
Dilansir situs web KBS WORLD Radio (4/9/2020), pemerintah Korea Selatan membuat tiga jenis reksadana guna mendorong investasi swasta untuk mendukung kebijakan "New Deal Gaya Korea".
Kebijakan "Digital New Deal" akan berfokus pada kendaraan hidrogen sebagai strategi untuk pembangunan pasca pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah Korea Selatan membuat reksadana yang disebut "New Deal Fund" untuk mengumpulkan modal swasta.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in saat memimpin Rapat Strategi New Deal Gaya Korea pertama di Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae (03/09/20) mengungkapkan beberapa hal :
"New Deal Fund" ditargetkan akan mengumpulkan dana hingga 20 triliun won hingga tahun 2025. Pemerintah akan menanamkan dana 7 triliun won, sementara pihak swasta 13 triliun won. Sebanyak 20 triliun won yang dikumpulkan dengan cara tersebut akan diinvestasikan pada proyek "New Deal Gaya Korea"," ujar Moon Jae-in.
Dia menjelaskan karena dana pemerintah yang diinvestasikan sebanyak 35 persen, maka 35 persen dari dana pokok investor swasta akan dijamin meskipun akan timbul kerugian. Pemerintah Korea juga akan menyediakan anggaran senilai 170 triliun won untuk mendukung proyek "New Deal Gaya Korea".
Kemudian, pemerintah Korea Selatan akan memperbesar anggaran New Deal hingga 12 persen sampai 2025 dan menjalankan program pinjaman dana jaminan khusus senilai 100 triliun won bagi perusahaan yang menjalankan proyek "New Deal Gaya Korea".
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai. Investor disarankan untuk selalu menyesuaikan investasi dengan profil risikonya.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.