Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 18 Agustus 2020) :
Reksadana Saham
IHSG : 4,24 persen
Indeks Reksadana Saham : 3,84 persen
Manulife Saham Andalan : 7,87 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,85 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 5,31 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 2,4 persen
Simas Satu Prima : 5,21 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,47 persen
TRIM Syariah Berimbang : 4,37 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 1,83 persen
Sucorinvest Bond Fund : 3,08 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,66 persen
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 2,31 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : -0,13 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,55 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,22 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,56 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 18 Agustus 2020 naik 0,9 persen ke level 5.295,17. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 18/08/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,8 persen pada 18 Agustus 2020.
Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,67 persen dan 1,63 persen dalam sehari pada perdagangan 18 Agustus 2020. Reksadana itu adalah Simas Saham Unggulan dan Shinhan Equity Growth.
Reksadana Simas Saham Unggulan mencetak imbal hasil (return) 1,67 persen dalam sehari pada 18 Agustus 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN), dan PT Vale indonesia Tbk (INCO).
Sedangkan reksadana Shinhan Equity Growth mencetak imbal hasil (return) 1,63 persen dalam sehari pada 18 Agustus 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Juli 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah deposito berjangka Bank Jabar dan Bank Mega, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Vale Indonesia Tbk INCO), PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.