Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 27 Juli 2020) :
Reksadana Saham
IHSG : 4,33 persen
Indeks Reksadana Saham : 2,71 persen
Manulife Saham SMC Plus : 7,06 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,77 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS : 6,39 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 2,13 persen
Simas Satu Prima : 4,75 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,48 persen
Simas Syariah Berkembang : 3,28 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,52 persen
Cipta Bond : 2,63 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,71 persen
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 1,77 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : -0,04 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,61 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : -0,25 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,56 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 27 Juli 2020 menguat 0,66 persen ke level 5.116,67. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 27/07/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,9 persen pada 27 Juli 2020.
Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,74 persen dalam sehari pada perdagangan 27 Juli 2020. Reksadana itu adalah Eastspring Investments Value Discovery Kelas A dan TRIM Syariah Saham.
Reksadana Eastspring Investments Value Discovery Kelas A mencetak imbal hasil (return) 1,74 persen dalam sehari pada 27 Juli 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BMRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Reksadana TRIM Syariah Saham mencetak imbal hasil (return) 1,74 persen dalam sehari pada 27 Juli 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Excelcomindo Pratama (EXCL), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Obligasi SBSN RI Seri PBS004 (PBS004), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT United Tractors Tbk.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.